Dua Kubu Mahasiswa Kritisi Program 100 Hari Kerja Walikota Serang

Mahasiswa berunjuk rasa mengkritisi program 100 hari kerja Walikota Serang.

KOTA SERANG, BantenHeadline.com –  Dua kubu organisasi kemahasiswaan lakukan aksi menuntut janji 100 hari kerja dalam kepemimpinan Walikota Serang Syafrudin dan Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin di depan Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang, Kamis (14/3/2019).

Diketahui, kubu pertama tersebut yaitu Aliansi Cipayung Plus dan Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas), kemudian kubu kedua yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Tidak jauh berbeda, kedua kubu organisasi kemahasiswaan tersebut menuntut pemerintah Kota Serang dalam kepemimpinan yang baru ini untuk dapat menyelesaikan kemacetan, kebersihan, serta pemaksimalan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kepandean, serta beberapa point tuntutan lainnya.

Menanggapi kedua kubu aksi tersebut, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin yang saat menemui kedua kubu aksi menyampaikan bahwa, mahasiswa jangan cuma bisa mengkritisi, tapi coba untuk memberikan solusi. Ia juga menjelaskan, untuk membangun kemajuan Kota Serang tidak cukup dalam jangka waktu 100 hari saja.

“Tapi, setidaknya kami sudah berbuat,” kata Subadri.

Untuk mengawal menuju pemerintahan yang lebih baik, dirinya mengaku sangat menyambut baik adanya aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa tersebut.

“Itu satu bentuk bukti bahwa mereka sayang terhadap masyarakat kota Serang sayang dan selalu menjaga terhadap kemajuan kota Serang,” tutur Subadri kepada awak media usai menemui masa aksi.

Subadri juga menuturkan bahwa kewajibannya selaku pemerintah Kota Serang untuk melaksanakan itu hal-hal yang menjadi tuntutan para mahasiswa.

“Kalaupun masih ada kekurangan-kekurangan jadi mohon maklum karena kan 100 hari itu bukan waktu yang lama. Setidaknya apa yang kami perbuat itulah hasil dari kemampuan kami,” ujarnya.

Sementara itu, terkait salah satu yang menjadi tuntutan para mahasiswa tersebut yaitu untuk memaksimalkan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL), dikatakan Subadri, hal tersebut merupakan bentuk keseriusan pemerintah Kota Serang untuk melakukan penataan Kota.

“PKL sekalipun belum 100 persen Ya sudahlah, itu satu bentuk bukti bahwa keseriusan kami untuk menata Kota Serang ke depan supaya lebih baik,” tandasnya. (Red-03).

Exit mobile version