PANDEGLANG, BantenHeadline – Pemerintah Kabupaten Pandeglang berupaya keras untuk merealisasikan target swasembada jagung tahun 2017. Ribuan hektar lahan secara mendadak disulap menjadi tanaman jagung. Pandeglang diamanatkan harus menanam 51.400 hektar. Kuota ini adalah yang terluas di Provinsi Banten.
Melihat ambisiusnya Pemkab dalam mengejar target swasembada itu, memunculkan kekhawatiran perihal akan tergerusnya lahan sawah di Pandeglang yang selama ini menjadi primadona hasil pertanian Pandeglang.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Pandeglang, Nasir menegaskan bahwa pihaknya tidak ada niat untuk menggerus lahan bahkan produksi padi. Karena menurutnya, sektor padi tetap menjadi unggulan hasil pertanian Pandeglang.
“Kami tidak pernah berniat untuk mengganti padi. Karena padi itu adalah target utama kami. Dan itu sudah surplus. Sekarang hanya bagaimana meningkatkan produktifitas dari 5.7 persen menjadi 6 dan seterusnya,” tegasnya, Rabu (8/11).
Nasir menjelaskan, Pandeglang masih berkomitmen untuk mensukseskan program swasembada jagung sebagai Program Strategis Nasional. Meski lahan jagung yang baru ditanam seluas 28.000 hektar, namun ia optimis pada akhir tahun mendatang, luasnya akan mendekati kuota yang ditetapkan.
“Dari CPCL (Calon Petani Calon Lahan) Pandeglang 51.400 hektar, sampai saat ini kami realisasikan benihnya dan alokasi lahannya seluas 48.000 hektar. Dari angka tanam yang ada di Pandeglang, baru berkisar 28.000 hektar. Tetapi sampai saat ini kami terus fokus menanam,” bebernya.
Sebagai pemain baru dalam pengembangan produktifitas jagung, namun Nasir mengklaim bahwa capaian saat ini sudah membanggakan. Karena dalam beberapa kesempatan panen raya jagung dibeberapa daerah, hasilnya sesuai harapan.
“Dari beberapa tempat yang kami datangi untuk panen, itu menunjukkan hasil yang luar biasa. Kami sebagai pemain baru, Pandeglang baru tahun ini menanam jagung skala besar. Saya yakin di atas 51.000 hektar bisa kita tanam. Target pemerintah pusat untuk tahun 2018, itu 61.000 hektar, itu bukan angka yang kecil,” jelas Nasir semangat.
Oleh sebab itu, dia pun meminta agar semua BUMDes ikut terlibat dalam mensukseskan gerakan tersebut. Dengan demikian, target Pandeglang sebagai pemasok jagung terbesar di Banten akan segera terwujud.
“Pemerintah memberi bantuan benih 15 kg per hektar dan pupuk subsidi 50 kg per hektar. Kami jamin ketersediaan pupuk untuk program ini. Kami yakin, petani kita bukan hanya bisa panen dari padi saja, tetapi bisa dari jagung dan kedelai,” pungkas pria berkacamata itu. (Red-02)