PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kebijakan impor beras diyakini tidak akan memengaruhi harga jual gabah petani, yang akan memasuki panen raya pada bulan depan. Pasalnya, impor beras sebanyak 500 ribu ton oleh Pemerintah Pusat hanya untuk menutupi kekurangan pasokan beras salama satu pekan ke depan.
Hal tersebut dinyatakan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM (Disperindag ESDM) Kabupaten Pandeglang, Andi Kusnardi, menyikapi rencana pemerintah pusat melakukan kebijakan impor beras.
“Masalah impor, secara pribadi memang tidak setuju, karena dalam 3 minggu kedepan petani mulai panen raya. Namum impor itu hanya untuk menutupi kekurangan beras dalam 1 pekan ini sebelum memasuki musim panen. Jadi impor ini tidak akan berpengaruh terhadap harga jual gabah petani saat panen raya nanti. Dijamin harga belinya sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi-red),” ungkap Andi.
Maka dari itu ujar Andi, dalam pengawasannya Disperindag bersama tim dari Satgas Pangan juga akan mengawasi alur produksi gabah petani agar dijual sesuai dengan standar. Bahkan Andi mengancam pihak yang ‘bermain’ dengan harga gabah petani, akan digiring kejalur hukum.
“Untuk memastikan harga gabah petani dibeli dengan HET, kami akan umumkan harga gabah kering giling dari kementerian. Satgas pangan juga akan memantau, karena mereka memonitoring. Kalau main-main dengan harga eceran, maka akan dikenai sanksi,” ancamnya.
Kadis menyebutkan, pada pertengahan bulan Februari mendatang, sejumlah sentra padi di Pandeglang akan mulai memanen padi yang ditanam sejak 2 bulan lalu. Beberapa daerah itu meliputi Kecamatan Panimbang, Sobang, Munjul, dan Angsana. Hasil produksi gabah dari daerah itu, diklaim akan mencukupi kebutuhan pangan bagi kawasan Pandeglang, Lebak, maupun daerah sekitarnya.
“Jumlahnya berapa, hasil produksinya, saya tidak hafal. Tapi saya yakin akan mencukupi untuk kebutuhan beras Pandeglang, Lebak, dan sekitarnya. Jadi pemerintah jangan mengucurkan beras impor saat petani mulai memanen. Kecuali, bisa digeser bagi daerah yang belum bisa melakukan panen raya,” pungkasnya. (Red-02).