PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang mengklaim jika pendapatan dari sektor wisata sampai bulan November telah menyentuh diangka Rp213 juta atau 92 persen, dari target penerimaan tahun 2017 sebesar Rp232 juta.
Kepala Dispar Pandeglang, Salman Sunardi mengutarakan, Pendapatan itu diperoleh dari tiga titik lokasi wisata, yakni Cikoromoy, Cisolong, dan Pantai Karangsari.
“Saat ini capaian PAD sudah 92 persen dari target Rp232 juta. Karena dari Cisolong ada peningkatan fasilitas. Kami optimis sampai Desember, kami yakin target itu akan tercapai,” kata Salman, Kamis (16/11).
Bahkan Salman menyebutkan, tahun 2018 mendatang target PAD kembali ditingkatkan menjadi Rp423 juta. Dispar berani menargetkan peningkatan hampir 100 persen itu, lantaran jumlah wisatawan ke Pandeglang juga semakin tinggi.
“Tahun 2018 ada kenaikan 100% lebih jadi Rp432 juta dari 3 titik itu. Pertimbangannya karena dari angka kunjungan wisatawan ke Pandeglang terus meningkat. Tahun 2017 saja, angka kunjungan wisatawan telah menyentuh diangka 7 juta. Naik sebanyak 2 juta wisatawan dari tahun 2016. Maka ditahun depan, Dispar berharap target kedatangan 10 juta wisatawan bisa terealisasi,” beber Mantan Kepala Dindikbud itu.
Dia menyampaikan, destinasi favorit wisatawan ke Pandeglang masih didominasi keobjek wisata pantai. Oleh karena itu, Dispar juga akan kembali melakukan pendataan terhadap kelompok-kelompok sadar wisata, agar dapat membantu menjaga wisata serta mempromosikan potensi wisata di Pandeglang.
“Selama ini, keberadaan Balawisata, Pokdarwis, dan Asita sebagai mitra Dispar, sudah membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pandeglang. Ini adalah salah satu alat untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan selain membranding lokasi wisata,” tuturnya.
Hanya saja, Salman mengeluhkan masih buruknya sarana infrastruktur di Pandeglang. Hal itu dianggap dapat memengaruhi kenyamanan wisatawan ketika melakukan perjalanan. Karena dengan kondisi jalan yang belum tertata baik, maka jarak tempuh yang dilalui semakin lama.
“Kelemahan di kita hanya infrastruktur. Karena rasional domestik dari bandara ke lokasi sudah lebih dari 2 jam sehingga wisatawan belum bisa menikmati,” tandas pria berkacamata itu. (Red-02)