SERANG, BantenHeadline.com – Rencana Aktivasi kembali jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang akan dipercepat. Hal tersebut diungkap saat Rapat Percepatan Pengembangan Program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
Rencana percepatan reaktivasi tersebut sepertinta cukup serius, mengingat rapat yang dilaksanakan di Gedung Pendopo Gubernur Banten, Rabu (31/1/2018) tersebut dihadiri Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Direktur Lalu-lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi.
“Tahap pertama yaitu jalur Rangkasbitung-Pandeglang sepanjang 18 Km dan tahap kedua jalur Pandeglang –Labuan. Dan pada tahun ini Kementerian Perhubungan sedang melakukan tahap pembebasan lahan,” kata Direktur Lalu-lintas dan Angkutan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkretaapian Kementerian Perhubungan Zulmafendi.
Zulmafendi juga memastikan bahwa pada tahun 2019 pihaknya akan melakukan proses penertiban lahan jalur kereta api Pandeglang Labuan yang waktunya bersamaan dengan proses pengerjaan jalur kereta api Rangkas-Pandeglang. Hal tersebut dilakukan agar pada tahun 2020 jalur kereta api Rangkas Pandeglang sudah mulai bisa beroperasi, sementara tahun 2022 jalur KA Pandeglang-Labuan juga sudah dapat digunakan.
Gubernur Banten Wahidin Halim berharap, reaktivasi jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang bisa terealisasi, karena hal tersebut merupakan pintu gerbang dalam meningkatkan prekonomian masyarakat.
“Disamping itu sebagai alat transportasi bagi masyarakat serta sebagai penunjang kawasan wisata di Kabupaten Pandeglang,” kata Wahidin Halim.
Sementara Bupati Pandeglang Irna Narulita mengaku sangat antusias dengan diaktivkannya kembali jalur kereta api tersebut.
“Pemkab Pandeglang berharap pengaktivan kembali jalur kereta api Rangkasbitung-Pandeglang akan berimbas positiv bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar pembangunan kembali jalur kereta api segera terwujud,” tandasnya. (Rls-05).