PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang menegaskan bahwa slogan Pandeglang Kota Wisata tidak akan diubah. Sebab, penamaan Kota Wisata adalah representasi dari visi misi bupati dan wakil bupati. Padahal sebelumnya, slogan Kota Wisata yang kini digaungkan oleh pemerintah dikritik oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pandeglang yang dianggap tidak mencerminkan budaya dan kultur Pandeglang.
Baca juga: Takut Kualat, MUI Minta Slogan Pandeglang Kota Wisata Diubah
Kepala Dinas Pariwisata Pandeglang, Salman Sunardi mengatakan, pelabelan Kota Wisata dinilai lebih menjual dan universal. Mengingat, saat ini pemerintah sedang fokus dalam pengembangan wisata demi menarik minat wisatwan.
“Kota Wisata lebih menjual, karena bersifat universal. Saat ini pemerintah fokus mengembangkan Pandeglang sebagai Kota Wisata. Karena kita berbicara bukan lokal, tetapi global. Yang namanya wisata, setiap daerah seandainya kurang tempat wisata akan jarang didatangi wisatawan,” kata Salman saat ditemui di Kecamatan Pandeglang, Rabu (21/3).
Kendati demikian, Salman menuturkan bahwa pihaknya tidak mengesampingkan julukan Kota Santri yang sudah disandang Pandeglang sejak lama. Mengingat destinasi wisata religi di Pandeglang, masih mengungguli objek wisata lain dalam hal menarik minat wisatawan. Hanya saja, nantinya aspek religi dari Kota Santri akan diimplementasikan dalam bentuk atraksi wisata.
“Kami tidak menghilangkan slogan Kota Santri. Eksistensi di lapangannya, kami memunculkan kearifan lokal budaya melalui atraksi. Di situ ada misinya agama Islam. Karena kami menyadari bagaimana pun sumber ilmu keagamaan kebanyakan diambil dari Pandeglang,” jelas mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu. (Red-02).