PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Komunikasi, Informasi, Sandi, dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Pandeglang akan mengaktifkan 7 server atau Peladen baru di awal tahun 2018. 7 peladen tersebut nantinya akan digunakan oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membutuhkan.
Kepala Diskomsantik Pandeglang, Yahya Gunawan mengatakan, aktivasi 7 Peladen baru itu untuk membangun pusat data di Command Center atau Ruang Pintar milik Pemkab Pandeglang. Setiap Peladen, nantinya akan dibekali dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 Terabite.
Yahya menyebutkan, sejauh ini sudah ada 3 OPD yang mengajukan permohonan untuk menggunakan Peladen tersebut, yakni Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD), Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“7 server ini kami harapkan bisa dipakai oleh OPD yang membutuhkan, seperti BKD untuk absensi pegawai berbasis online, BP2D, dan perizinan online. Kami sudah mendapatkan surat permohonan penggunaan server itu dari 3 OPD. Nanti akan kami tindak lanjuti. Karena harus bertemu dulu dengan provider pengembang aplikasinya,” kata Yahya, Jumat (5/1/2018).
Hingga kini, Diskomsantik masih menunggu permohonan dari OPD lain, agar segera dilakukan kustomisasi. Dengan demikian, dukungan peladen sudah siap dioperasikan pada tahun 2018. Jika nantinya setelah kustomisasi masih terdapat kekurangan, maka hanya tinggal menambah kapasitas peladen melalui penyimpanan eksternal.
“OPD lain yang membutuhkan, masih kami tunggu agar kami bisa melakukan kustomisasi atau setting, sehingga di tahun 2018 dukungan server sudah siap. Jika pun nanti ada kekurangan, tinggal ditambah saja kapasitasnya berupa hardisk eksternal untuk menampung data,” imbuhnya.
Yahya menuturkan, pengadaan ketujuh peladen itu sudah termasuk 1 paket pengadaan seluruh perangkat Ruang Pintar yang mencapai Rp5 miliar. Oleh karenanya, hampir dipastikan pada tahun ini tidak ada penambahan perangkat baru di ruang pengendali informasi milik Pandeglang. Karena Yahya berujar pihak akan memaksimalkan terlebih dahulu seluruh perangkat yang ada saat ini.
“Jadi sekarang kami punya 9 server. Karena sebelumnya, ruang pengendali informasi tersebut sudah mengelola 2 server untuk LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) dan Call Location yang ditempatkan di Jakarta,” jelas Mantan Camat Pulosari itu. (Red-02).