PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat, sedikitnya 11 unit rumah, 3 bangunan, dan 1 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6.1 SR yang melanda Kabupaten Lebak pada Selasa (23/1) kemarin. Dari hasil pendataan, total kerugian akibat gempa tersebut mencapai Rp268 juta.
Kepala BPBD Pandeglang, Dadi Supriyadi menyebutkan, kerusakan paling banyak terjadi di Kecamatan Panimbang. Karena di kawasan tersebut, ada 1 rumah rusak berat dan 1 bangunan berupa galeri batik Cikadu yang mengalami rusak ringan.
“Selain itu, Puskesmas Cigeulis dan Kantor Kecamatan Cikeusik juga mengalami kerusakan. Termasuk gedung serba guna CMBBS. Pada umumnya di kita hanya rusak ringan, berbeda dengan Kabupaten Lebak yang menjadi pusat gempa,” ujar Dadi, Rabu (24/1).
Namun demikian Dadi mengungkapkan, data tersebut masih bisa bertambah, karena saat ini pihaknya masih melakukan pendataan.
“Kemungkinan akan bertambah. Nanti kami update lagi. Tetapi memang kerusakan di Pandeglang itu menyebar, satu daerah paling hanya satu bangunan,” jelasnya.
Mantan Kepala ULP Pandeglang itu melanjutkan, pasca diguncang gempa, BPBD akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial. Soalnya, menyangkut pemulihan bangunan korban menjadi kewenangan Dinas Sosial.
“Kami hanya melaporkan, untuk pembenahan fisik berada di ranah Dinsos. BPBD Provinsi Banten juga sedang fokus ke Lebak,” imbuh Dadi.
Akan tetapi dirinya menyebutkan, ada beberapa rumah korban yang mulai diperbaiki oleh warga sekitar, lantaran kerusakan yang tidak begitu berat.
Pemulihan korban bencana tidak akan lama, karena dari warga sendiri sudah berinisiatif untuk memperbaiki rumah korban. Kebanyakan yang rusak karena konstruksi bangunannya yang tidak kuat,” ungkapnya. (Red-02).