PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Buruknya cuaca di perairan laut di wilayah Kabupaten Pandeglang hingga akhir ini membuat sebagian besar nelayan tidak melaut. Hal tersebut berdampak terhadap penjualan ikan di sebagian Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di Pandeglang. Tak pelak, kondisi ini membuat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pandeglang resah terhadap capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Berpengaruh terhadap penghasilan ikan nelayan, karena nelayan menjual ikan ke TPI sehingga berpengaruh kepada PAD. Kemungkinan target PAD tidak akan tercapai, karena banyak nelayan tidak melaut,” ujar Kepala DKP Pandeglang, Tata Nanzariyadi kepada BantenHeadline.com, usai mengikuti rapat di Gedung Setda Kabupaten Pandeglang, Senin (19/12).
Ia memprediksi, target PAD tahun 2016 sebesar Rp 688 juta dari sektor perikanan hanya akan tercapai 50 persen. Padahal DKP menaruh harapan besar terhadap 14 TPI yang ada di Pandeglang untuk dapat mendongkrak PAD. Mengingat, Pandeglang merupakan daerah dengan jumlah TPI paling banyak se Banten.
“Kita punya 14 TPI. Hampir 11 kecamatan berada di pesisir yang hidupnya sebagian besar di laut sebagai nelayan. Daerah lain mungkin hanya 1 atau 2 TPI, jadi mungkin mereka tidak terlalu berpengaruh terhadap PAD,” terangnya.
Tata menambahkan, tahun sebelumnya capaian PAD dari sektor perikanan ini bisa mencapai 90 persen dari target. Sementara sudah bisa dipastikan PAD dari sektor ini akan sama sekali hilang pada tahun depan, seiring rencana kewenangan sektor kelautan dan perikanan yang diambil alih oleh Pemerintah Provinsi.
“Tahun kemarin cukup menggembirakan, tapi tahun ini justru paling parah. Dan tahun depan mungkin akan lebih berat, karena sebagian kewenangan kelautan diambil alih provinsi,” beber Tata. (Red – 02).