Bersiaplah, “Lebaran” Pecinta Rilisan Fisik di Serang Kembali Hadir

Flayer Record Store Day Serang 2019

SERANG, BantenHeadline.com – Sebuah kegiatan yang sering disebut “lebaran”-nya pecinta rilisan fisik, Record Store Day (RSD) Serang kembali digelar. Ini merupakan gelaran kedua yang masih diinisiasi oleh Salbai 34 Venue, InsomniaEnt.id, dan Record Collective Serang. Mereka merupakan komunitas yang concern terhadap rilisan fisik.

RSD Serang 2019 akan menghadirkan empat grup musik kolektif lokal yang merilis album perdananya. Empat band tersebut ialah Pray For Last Night asal Kota Serang, Feeze dan Matafaka yang berasal dari Pandeglang, dan grup band pop asal Kota Cilegon, Tujuh Musisi Makmur.

Tahun lalu, RSD Serang 2018, melibatkan Standar Satu dan The Petunjuxxx untuk merilis album perdananya berupa kaset pita. Termasuk band punk veteran asal Kota Serang, Suck It 26 yang merilis single barunya bertajuk Selamat Jalan Kawan. Single ini sekaligus menjadi karya terobosan Suck It 26 setelah hiatus 1 tahun lamanya.

Project Manager Salbai 34 Venue, Imam Widi Pratama menceritakan, RSD Serang 2019 adalah bentuk keseriusan kami dalam melestarikan budaya rilisan fisik. Menurutnya, meski dalam beberapa data penjualan rilisan fisik kembali mengalami peningkatan, namun di Kota Serang sendiri animo untuk menghargai karya musisi dengan membeli rilisan fisiknya masih rendah.

“Memang RSD ini sebuah event annual yang digelar serentak setiap bulan April diseluruh dunia. Namun kami mengambil momentum ini untuk mentransfer penikmat musik di Kota Serang, Banten pada umumnya, untuk membeli rilisan fisik sebagai arsip,” ujarnya, Kamis (25/4).

Imam membocorkan, RSD Serang 2019 tidak Cuma diisi oleh perilisan album musisi lokal, tetapi juga penampilan dari musisi yang merilis album. Kemudian ada pula penampilan musisi lain dari Cashing The Sun dan Kausa, band baru mantan vokalis Superglad, Lukman Laksmana.

“Luks (panggilan Lukman Laksmana) juga akan berbagai pengalamannya ke pengunjung soal post production. Luks akan duet sama Rizqy “Ceki”, sound engineer dari Seringai, Godbless, dan Power Metal. Ceki sendiri akan berbagi soal live production. Ini kami kira penting buat anak band supaya lebih maksimal dalam menghasilkan karya,” tambahnya.

Dika Suherlan dari Record Collective Serang menambahkan, RSD Serang digagas bukan sebagai ajang eksistensi semata, tetapi dia bersama rekan-rekan yang lain ingin memberi ruang berinteraksi antar musisi, sekaligus memotivasi untuk memproduksi karya yang bisa diapresiasi.

“Karena kita harus akui populasi teman-teman musisi di sini untuk memproduksi sebuah karya yang dicetak dalam bentuk fisik masih minim. Padahal daerah lain player band sudah berlomba-lomba mencetak berbagai bentuk rilisan fisik, bahkan ke vinyl sekalipun,” bebernya.

Seperti tahun lalu, RSD Serang 2019 juga dihelat pada tanggal 28  April di Salbai 34 Venue. Selain ada perilisan album, diskusi, RSD Serang 2019 juga akan diisi oleh main vinyl dari Al Suherlan. Lalu ada pula seniman Edi Bonetski yang akan menampilkan tafsir visual dan bunyi. Tidak kelewatan, sejumlah pelapak juga akan menjajakan berbagai rilisan fisiknya, mulai dari kaset, CD, vinyl, maupun merchandise musisi lainnya. (Red-02).

Exit mobile version