SERANG, BantenHeadline.com – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melakukan silaturahmi khusus dengan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan dan Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Jobi Triananda Hasjim di Jakarta, Senin (14/08/2017). Pertemuan dalam rangka melobi program kesejahteraan masyarakat tersebut langsung berbuah hasil.
Masyarakat kabupaten Serang tidak lama lagi akan menikmati Program Jaringan Gas Bumi (Jargas) untuk rumah tangga. Selain Jargas, Bupati juga akan meluncurkan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas, untuk kendaraan di Kabupaten Serang.
Menurut Tatu, Kementerian ESDM dan PT PGN punya program jaringan pipa gas rumah tangga di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. “Makanya Ibu selaku Bupati Serang melobi Pak Menteri ESDM untuk menurunkan program gas rumah tangga di Kabupaten Serang. Kebetulan difasilitasi langsung Pak Dirut PGN,” kata Tatu melalui siaran persnya.
Menurutnya, program gas untuk rumah tangga terlebih dahulu akan menyentuh permukiman yang dekat dengan lintasan pipa gas milik PT PGN. “Di Kabupaten Serang banyak wilayah yang dilintasi pipa PGN, jadi program ini bisa masuk,” ujarnya.
Tatu menjelaskan, dengan Jargas untuk rumah tangga, akan lebih menghemat, praktis, dan aman. “Di Surabaya program ini sudah berjalan dengan baik. Pak Menteri minta kita segera mengirim surat agar program ini bisa dijalankan di Kabupaten Serang tahun 2018 atau tahun depan,” tambah Tatu.
Sebelumnya, PGN juga mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengoperasikan Jargas di 8 wilayah, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2461 K/12/MEM/2017, yakni wilayah Jabodetabek, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kota Surabaya, Kota Tarakan, Kabupaten Blora, Kota Semarang dan Kabupaten Sorong.
Secara nasional PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930 pelanggan komersial dan 204.000 pelanggan rumah tangga yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia.
Selain program Jargas, Tatu juga ditawarkan program konversi BBM ke gas untuk kendaraan. Pemakaian gas untuk kendaraan diprediksi akan menghemat biaya bahan bakar hingga 25 persen. “Untuk terminal gas bagi kebutuhan konversi ini sedang dibangun di Kecamatan Cikande dan Insya Allah Oktober ini akan diresmikan,” ujarnya.
Meski memakai bahan bakar gas, menurut Tatu, kendaraan masih bisa menggunakan BBM sebagai mana umumnya. “Mobil yang dipasang alat pemakaian gas, bila gas habis belum sempat mengisi, setelan bisa dipindahkan ke bahan bakar bensin dengan mudah. Jadi dua-duanya berfungsi, bensin dan gas,” paparnya.
Tatu mengaku akan segera mengirimkan surat kepada Menteri ESDM agar program Jargas untuk rumah tangga segera direalisasikan paling lambat tahun depan. “Surat lebih cepat dilayangkan, tentu lebih baik. Program ini tentu akan meningkatkan ekonomi masyarakat juga,” pungkasnya. (Red – 05).