PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten, AM Romly menekankan agar pengurus MUI Pandeglang tidak terlibat dalam politik praktis dalam Pilkada Banten 2017. Sebagai lembaga ulama, MUI jutsru harus menunjukkan sikap netral.
“Dalam Pilkada kali ini, memang ada hak masing-masing menentukan pilihan. Tetapi sebagai ulama, kita harus berperan menengahi umat. Jangan sampai kita ikut berantem karena persoalan Pilkada,” ujar Romly kepada BantenHeadline.com usai melantik puluhan pengurus MUI Kabupaten Pandeglang masa bakti tahun 2016-2021 di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (26/10).
Ia mengingatkan agar ulama Pandeglang tidak secara terang-terangan bahkan hingga memunculkan fanatisme terhadap salah satu pasangan calon, yang justru akan menimbulkan konflik.
“Sebagai ulama kita harus membimbing umat. Apalagi zaman berpolitik saat ini, jangan sampai ada anggapan bahwa ulama mengarah ke sana atau ke sini. Kalau sudah terpecah bagaimana ulama bisa membangun umat?,’ jelasnya.
Oleh karenanya, konstelasi politik yang memanas, dapat diredam oleh kalangan ulama Pandeglang dengan menghindari kata-kata yang memicu kegaduhan. “Selain harus pandai menimbang rasa, berkata itu jangan sampai menyakiti orang lain. Jadi harus bijak. Karena orang bijak tahu apa yang dikatakan,” tambah Romly. (Red – 02).