SERANG, BantenHeadline.com – Sebuah toko yang satu-satunya mengusung one stop shooping di Kota Serang, House Of Salbai 34 Venue akan merayakan hari jadinya yang kedua. Sebagai salah satu workshop bagi sejumlah pelaku industri kreatif di Kota Serang, perayaan dua tahun House Of Salbai 34 Venue akan mengangkat tema “Creative Freedom & Social Act”. Acara ini pun bakal melibatkan sejumlah seniman lintas bidang.
“Perayaan ini bukan hanya mensyukuri bertambahnya usia House Of Salbai 34 Venue, akan tetapi sebuah langkah mengapresiasi pergerakan rekan-rekan yang tidak berhenti memberi sumbangsih berupa ide dan gagasan untuk memajukan sektor Industri Seni Kreatif di Serang dan Banten,” ujar Project Manager Salbai Venue, Imam Widi saat ditemui di House Of Salbai 34 Venue, Jumat (15/9).
Imam menyebutkan, acara ini akan diselenggarakan selama 2 hari, yakni mulai dari tanggal 22-23 September 2017. Berbagai kegiatan pun telah dirancang untuk mensyukuri usia House Of Salbai 34 Venue kedua, seperti Bakti Sosial, Rolling Thunder ke beberapa yayasan Panti Asuhan oleh komunitas Motor Literasi dan Lazy Ride. Lalu ada pula panggung musik dan puisi dan Rumah Dunia.
“Tidak hanya itu, kami juga akan menggelar work space tentang Barber Shop, seni lukis Mural, dan diskusi tentang kopi. Bahkan acara ini semakin spesial karena akan turut menjadi bagian dari peluncuruan buku “Lidah Politikus” karya salah seorang sastrawan kenamaan Banten, Toto ST Radik,” beber Imam panjang lebar.
Pria pecinta musik Metal ini menambahkan, sebagai sebuah Lokacipta, House Of Salbai 34 Venue akan berupaya menjadi wadah dan menyuguhkan kegiatan yang berhubungan dengan industri kreatif. Mengingat berdirinya toko yang berada di jalan Saleh Baimin No. 34 Cimuncang Tengah, Kota Serang ini memiliki visi misi untuk memajukan industri seni kreatif di Kota Serang.
“Kami harap melalui kegiatan ini, rekan-rekan baik yang telah bergabung dengan manajemen House Of Salbai 34 Venue, tamu undangan, maupun pengunjung dapat termotivasi untuk memberi sumbangsih lebih, guna mengembangkan Industri Seni Kreatif di daerah. Mengingat potensi yang kita miliki begitu besar, sehingga perlu infrastruktur pendukung untuk memaksimalkan potensi tersebut,” tutup Imam. (Red-02).