KESEHATAN, BantenHeadline.com – Kehujanan, terlalu sering kena angin malam, atau menggigil di ruang ber-AC, memang selalu dituding sebagai penyebab dari apa yang selama ini kita sebut sebagai Masuk Angin. Tapi, apakah benar bahwa sebenarnya tubuh kita telah “kemasukan angin”?
Bukan Kemasukan Angin
Udara atau angin dingin memang membuat pembuluh darah di kulit menyempit, hingga otot pada tubuh menjadi kekurangan oksigen. Otot yang “tidak bisa bernapas” ini-lah yang menimbulkan rasa nyeri otot dan pegal-pegal. Termasuk tubuh yang kurang gerak sehingga pembuluh darah menjadi kaku dan tidak luwes, juga berdampak pada keluhan yang sama.
Mengatasi keluhan masuk angin, sebagian besar masyarakat kita melakukan cara tradisional dengan mengerok. Gerakan mengerok atau menggaruk kulit sebenarnya bukanlah mengusir atau mendorong angin agar keluar dari dalam tubuh. Mengerok sebenarnya adalah memperlebar pembuluh darah di permukaan kulit yang sebelumnya menyempit karena dingin.
Teori Enstein
Disisi lain, cara kerokan ini pun ternyata adalah sebagai bukti atas teori Einstein (e = mc2), yang menerangkan bahwa “energi akan timbul akibat pergesekan dua benda”. Artinya, jika permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat, sehingga terjadilah perlebaran pembuluh darah. Oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.
Warna Merah Bukan Bukti Masuk Angin
Saat punggung dikerok maka otomatis akan terjadi inflamasi. Inflamasi memiliki ciri seperti kemerahan pada kulit yang dikerok sebagai tanda ada jaringan yang meradang yang mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang tadinya kosong karena menyempit, kini melebar dan diisi oleh darah. Itulah mengapa saat punggung kita dikerok akan timbul warna kemerahan atau merah kebiruan pada kulit.
Bahaya Dikerok
Walaupun diyakini sebagai cara ampuh dalam mengusir masuk angin, namun kerokan ternyata juga dapat membahayakan bagi tubuh yang dampaknya baru dikemudian hari.
(1). Masuknya Bakteri dan Virus
Saat dikerok pori-pori kulit akan terbuka lebar sebagai efek gesekan kulit dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat itulah tubuh kita dengan mudah akan dimasuki bakteri bahkan virus. Bakteri dan virus bisa saja berasal dari alat dan bahan kerokan yang tidak bersih dan mengandung virus.
Memang efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi akan muncul efek dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin. Nah semakin sering kita dikerok dan semakin sering pula pori-pori kita melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh kita.
(2). Kelahiran Prematur bagi Ibu Hamil
Seperti yang kita tahu bahwa saat dikerok atau dikerik, maka akan terjadi Infamasi. Nah yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan terhadap Inflamasi tubuh. Saat terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang disebut Cytokines yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang sedang hamil sangat dilarang melakukan cara penyembuhan dengan cara dikerok, karena bisa mengakibatkan timbulnya kontraksi dini. (Red-05).