SERANG, BantenHeadline.com – Gelaran Record Store Day Serang 2018 akan segera dihelat pada akhir pekan ini. Untuk menyambut tibanya “lebaran” penggemar dan penggiat rilisan fisik pertama kali di Serang, para creator yang terdiri atas House Of Salbai 34 Venue, Insomnia Entertainment, dan SHRLN Record akan merilis album kompilasi.
Album yang dikerjakan secara kolektif oleh ketiganya, memasukan 34 musisi lintas genre dari berbagai daerah di Banten. Tidak hanya itu, mereka bahkan akan merilisnya dengan cuma-cuma alias gratis. Kendati demikian, album itu hanya dicetak dalam jumlah yang terbatas.
Stage Manager Insomnia Entertainment, Dendy mengatakan, pengerjaan album itu murni dilakukan secara kolektif, mulai dari pengumpulan materi hingga proses pencetakan. Audience bisa mendapatkan album kompilasi itu saat acara Record Store Day Serang 2018.
“Kami coba membuat sesuatu yang fresh di industri musik Kota Serang. Selama ini belum ada gerakan melestarikan literasi musik di Serang. Padahal diberbagai kota di Indonesia, gerakan itu sudah booming sejak tahun 2012. Ini adalah semata-mata untuk memberi edukasi mengenai pentingnya sebuah rilisan fisik,” ujarnya menjelaskan, Selasa (24/4).
Adapun soal album kompilasi, Dendy menuturkan bahwa hal itu sebagai bentuk selebrasi atas karya teman-teman musisi di Serang dan sekitarnya. Menurut Dendy, album kompilasi itu merupakan project non provit dan non royalti. Artinya, penggagas tidak memperjualbelikan album yang berisi 34 musisi lintas genre itu.
“Kami hanya mengambil semangat RSD, agar musisi di Serang dan sekitarnya tidak pesimis untuk menciptakan rilisan fisik. Kami menampung materi musisi yang juga tergerak untuk mengkampanyekan hal yang sama. Nanti album kompilasi RSD Serang, akan dibagikan gratis dan dicetak dalam jumlah terbatas,” jelasnya.
Founder SHRLN Record, Al Suherlan menambahkan, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, pihaknya mengamati minimnya talent yang memproduksi rilisan fisik. Padahal, banyak musisi berpotensi.
“Jadi ini (RSD Serang) untuk menstimulus mereka supaya tergerak membuat rilisan fisik. Tidak perlu ragu. Mereka bisa belajar dari daerah lain yang sudah masif menciptakan album atau bahkan single tapi dikemas dalam rilisan eksklusif,” tutur Al.
Project Manager House Of Salbai 34 Venue, Imam Widi menambahkan, album kompilasi RSD Serang nantinya akan diluncurkan secara eksklusif pada gelaran RSD Serang 2018, tanggal 28 April mendatang di Salbai 34 Venue.
“Kami kerjakan album ini secara kolektif. Musisi yang terlibat tidak kami pungut biaya, karena atas dasar sukarela ingin memajukan industri musik di Serang. Jadi diacara nanti, kami bagikan cuma-cuma saja. Tapi kami harap album ini bisa menjadi sejarah baru dan catatan perjalanan industri musik di Serang,” beber pria pecinta musik metal itu.
Meski akan digratiskan, namun Imam menegaskan bahwa album itu dikerjakan dengan serius. Selain melibatkan 3 penggiat seni lintas bidang, album ini juga menggandeng Komunitas Rupa Mahasiswa (Kurawa) untuk mengerjakan artwork sampul album.
“Kami libatkan Kurawa untuk membuat disain yang mempunyai identitas kuat dari Serang. Dalam hal ini, kami memilih simbol Ikan Bandeng karena ikan itu jadi bahan utama untuk makanan khas Serang, seperti Pecak Bandeng atau Sate Bandeng,” katanya. (Red-02).