Unjuk Rasa Mahasiswa Lebak Peringati Sumpah Pemuda Kisruh, Wartawan TV Jadi Korban Pemukulan Oknum Pol PP

Unjuk rasa mahasiswa Lebak memperingati Sumpah Pemuda berakhir ricuh dengan Pol PP.

LEBAK, BantenHeadline.com – Aksi unjuk rasa mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) saat memperingati hari Sumpah Pemuda di kabupaten Lebak, Jum’at (28/10), berbuntut ricuh dengan anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemda Kabupaten Lebak.

Dalam peristiwa tersebut seorang mahasiswa menjadi bulan-bulanan oknum anggota Pol PP hingga mengalami luka memar di bagian wajah. Tidak hanya itu, salah seorang wartawan televisi swasta yang tengah meliput peritiwa tersebut juga jadi sasaran aksi anarkis oknum angota Pol PP.

Insiden berawal saat mahasiswa yang tengah berunjuk rasa menyampaikan aspirasi, mencoba menghampiri Bupati Lebak Iti Octavia yang akan memasuki Pendopo Bupati usai memimpin upacara Sumpah Pemuda.

Sejumlah anggota Pol PP kemudian berusaha menghalang-halangi mahasiswa yang akan menemui Bupati, namun mahasiswa memaksakan diri, hingga akhirnya aksi anarkis oknum Pol PP tersebut terjadi.

Sementara wartawan Metro TV Ali Ramdani, yang berusaha merekam gambar aksi anarkis oknum Pol PP tersebut justru menjadi sasaran amukan oknum anggota Pol PP.

“Kami tadinya hanya ingin berdialog dengan Bupati atas 3 tuntutan kami. Tapi kenapa ‘kok dihadang Pol PP? Apa salah kami?,” ujar ketua Kumala,  Imem Norhakim kepada BantenHeadline.com di lokasi.

3 tuntutan mahasiswa yang sedianya akan disampaikan kepada Bupati Lebak, yaitu menolak tenaga kerja asing yang semakin marak di Kabupaten Lebak, membekukan sementara dualisme kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lebak yang berimbas penghamburan APBD dan peningkatan sarana prasaran pendidikan dan kepemudaan. (Red – 04).

Exit mobile version