LEBAK, BantenHeadline.com – United States Agency International Development (USAID) menilai, pembinaan terhadap pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) di Kabupaten Lebak masih rendah. Hal ini terebukti dari sekitar 11 ribu guru, sebanyak 9.666 guru belum mendapatkan pembinaan.
Bagian Specialist Tata Kelola Pemerintahan USAID Prioritas Provinsi Banten, Oktin Catur Palhupi menilai Kabupaten Lebak merupakan daerah yang rendah dalam pengembangan keprofesian.
“Tercatat dari 11 ribu Guru Honorer dan PNS SD hingga SMA masih terdapat 9.666 guru belum mendapatkan pelatihan atau bimbingan,” kata Oktin kepada wartawan, Jum’at (22/4).
Padahal kata Oktin, sesuai Permen PAN- RB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Keprofesian Guru tertuang, bawha setiap guru harus mendapatkan pelatihan satu kali dalam setahun untuk meningkatkan kompetansi dan kenaikan pangkat.
“Dalam kegiatan ini, sebagai upaya membantu, Kabupaten/Kota, untuk merencanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan atau PKB yang lebih sistematis, terukur dan terarah, seperti memberikan bimbingan dalam aplikasi satuan biaya,” paparnya.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) II, Pemkab Lebak, Tajudin Yamin mengakui bila jumlah guru yang dimaksudkan oleh USAID, belum diberikan pelatihan secara maksimal, alasannya karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemda.
“Dengan adanya konsultasi publik oleh USAID ini, Pemerintah Daerah dapat memikirkan dan menganggarkan untuk program PKB. Pemkab Lebak melalui Dindikbud sudah memiliki komitmen untuk mendukung program tersebut,” paparnya.
Terkait itu, Pemkab Lebak saat ini telah membuat tiga komitmen, diantaranya PK dilaksanakan untuk semua guru sekolah guru negeri dan swasta baik non-PNS dan PNS. PKB ini akan dilaksanakan dalam sekali yaitu tahun terakhir. (Red-03)