PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah pusat menghapus proyek pembangunan Bandara Banten Selatan (Bansel) di Kabupaten Pandeglang dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Alasan penghapusan tersebut disebabkan progres penyediaan lahan yang belum selesai. Akibatnya, pembangunannya terpaksa ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.
Padahal, jajaran di Pemerintah Kabupaten Pandeglang, sudah berupaya memfasilitasi lahan Perhutani untuk dijadikan solusi atas persoalan titik lokasi pembangunan Bansel.
Menyikapi hal itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita enggan mencari kambing hitam atas pencoretan Bansel dari PSN. Dirinya mengaku belum mengetahui letak kesalahan dari macetnya progres lahan Bandara Bansel.
“Sudah di iyakan oleh Kementerian LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Tetapi saya tidak tahu kesalahannya dimana. Yang pasti saya sudah berupaya khusus untuk menyediakan lahan yang selama ini mungkin sudah disiapkan namun belum fix. Jadi kami hanya memfasilitasi bantu pemprov, ini loh kami sudah berupaya untuk berkoordinasi dan bersinergi ke Kementrian LHK,” ujar Irna akhir pekan lalu, Sabtu (19/8).
Dirinya hanya menyebut, batalnya pembangunan Bansel diperkirakan akibat banyaknya spekulan yang beredar di Panimbang. Sehingga, harga tanah di sekitar pembangunan menjadi tinggi.
“Mungkin karena banyak spekulan. Sudah dianggarkan, tetapi banyak spekulan sehingga harga semakin tinggi. Sementara anggaran Rp1 triliun belum tahu dari mana,” imbuhnya.
Meski gagal, Irna mengaku tidak berkecil hati dan tidak putus asa untuk memperjuangkan pendirian Bansel. Karenanya ia berharap, proyek strategis itu akan dimasukan kembali dalam program pemerintah pusat tahun mendatang.
Dirinya meyakini, pemerintah pusat akan terus memperhatikan kemajuan perekonomian di buffer zone DKI, salah satunya Pandeglang. Apalagi bupati mengklaim, Pandeglang memiliki kesiapan yang cukup untuk menerima pendirian Bansel.
“Kami engga kecil hati, karena sementara lahan Bansel kan tidak siap. Kami Pemkab hanya memfasilitasi. Harusnya pengelolanya Pemprov, belum bisa menyiapkan lahannya. Maka saya bergegas ke LHK dimana ada lahan Perhutani, mengapa tidak? Tetapi ternyata belum cocok, apa boleh buat?,” keluhnya.
Maka setelah dicoretnya Bansel dari salah satu PSN di Banten, maka Irna akan memfokuskan perhatiannya pada 4 PSN lain yang sudah dicanangkan di Pandeglang.
“Yang pasti 4 PSN akan kami kawal, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung sektor pariwisata, Tol Serang-Panimbang, reaktivasi rel kereta api, dan pembangunan pelabuhan perdagangan,” sebut Irna. (Red-02).