• Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion
Selasa, Juni 17, 2025
Banten Headline
  • Login
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Hukrim
  • Pemerintahan
    • Banten
    • Serang
    • Cilegon
    • Pandeglang
    • Lebak
    • Tangerang Raya
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Bencana Alam
    • Sosial
  • Budaya Pariwisata
    • Pariwisata
  • Gaya Hidup
    • Event
  • Olahraga
No Result
View All Result
Banten Headline
No Result
View All Result

Waduh, Pembangunan Dinilai Asal-asalan, Komunitas Skateboard Pandeglang Ogah Pakai Skatepark

Waduh, Pembangunan Dinilai Asal-asalan, Komunitas Skateboard Pandeglang Ogah Pakai Skatepark

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pembangunan arena olahraga skateboard atau skatepark di Pandeglang dinilai asal-asalan. Akibatnya, arena yang terletak di Stadion Kuranten itu terbengkalai lantaran tidak memikat para komunitas Skateboard dan BMX untuk memanfaatkannya. Padahal, skatepark itu baru selesai dibangun bulan Juli kemarin.

Soalnya, obstacle di skatepark senilai Rp200 juta itu, justru membahayakan para skater dan rider BMX.

Koordinator komunitas skateboard Pandeglang, Rhino City Skateboarding, Deny Rahman menjelaskan, setidaknya ada 3 jenis obstacle yang dinilai membahayakan. Ketiganya yakni obstacle jenis bengs volcano yang terlalu runcing, quarter yang curam, dan rel rainbow yang tidak terpasang dengan baik. Sedangkan 2 obstacle lain yang terdapat di skatepark tersebut, juga memiliki kualitas buruk.

“Skatepark itu seharusnya bisa dipakai untuk komunitas Skateboard dan BMX. Tapi obstaclenya tidak standar, jadi sampai saat ini tidak terpakai. Jika dipaksakan justru akan membahayakan,” ujarnya saat ditemui disalah satu cafe di Pandeglang, Minggu (13/8).

Diakui Deny, pembangunan skatepark tersebut merupakan usulan dari komunitasnya sejak beberapa tahun silam. Awalnya, komunitas skateboard yang dihuni sekitar 30 anggota itu hanya mengusulkan lahan bermain yang dinilai lebih laik meski tanpa obstacle. Karena sebelumnya, mereka kerap kali memanfaatkan lahan di Alun-alun, namun dianggap belum memenuhi standar.

“Awalnya kami hanya meminta lapangan tanpa obstacle. Orang Dispora sempat meminta denah dan referensi skatepark. Dibikinlah disain oleh teman-teman yang ada taman juga. Proposalnya diajukan bulan September 2016,” terangnya

“Tetapi tiba-tiba saya dapat informasi, skatepark sudah mau jadi di Kuranten. Pas sudah 80 pengerjaan, kami sudah lihat kalau skatepark itu tidak representatif dan tidak layak. Malahan, Disain yang diajukan, tidak sesuai dengan realisasi,” sambung pria yang memiliki usaha clothing itu.

Bahkan ironisnya, saat proses pembangunan, rekan-rekan komunitas dari skateboard maupun BMX tidak pernah dilibatkan. Padahal dengan anggaran sebesar itu Deny menilai, seharusnya skatepark tersebut bisa lebih bagus dengan fasilitas yang lebih lengkap.

“Dari kami sempat mengajukan pembangunan melalui Motion Skatepark Construction, spesialis pembuatan skatepark biar hasilnya tidak gagal. Namun ditolak. Pembangunannya malah tidak melibatkan komunitas,” ungkap Deny panjang lebar.

Skater lainnya, Ipan menuturkan, kini komunitasnya kembali latihan di alun-alun. Mereka tidak ingin mengambil resiko memanfaatkan skatepark tersebut, dengan nyawa menjadi taruhannya.

“Aksesnya jauh, jalan rusak, dan bentuk skatepark tidak sesuai dengan spesifikasi. Sehingga kami kembali ke alun-alun untuk latihan,” keluhnya.

Ipan menyebutkan, pihaknya sudah melayangkan keluhan tersebut ke Dispora. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Agar tidak sia-sia, pihaknya menyarankan agar skatepark tersebut diperbaiki dengan bentuk dan tata letak obstacle yang lebih representatif.

“Kami coba komunikasi lagi agar diubah untuk diratakan, nantinya teman-teman pakai obstacle dari Serang, yang ada di Citraland. Bagaimana pun kalau skatepark nya seperti itu, tidak akan bisa digunakan dan kami tidak akan latihan di sana,” tegasnya. (Red-02).

ShareTweet
Previous Post

Tindak Lanjuti Amanat Presiden, Semen Merah Putih Tandatangani MoU dengan Polda Banten

Next Post

Bankeu Pemprov Segera Cair, Pemkab Pandeglang Siapkan Strategis Penyerapan

Related Posts

Jalan Rusak Diperbaiki

Bertahun Tahun Rusak, Jalan SDN Cilampang Akhirnya Dihotmix

Juli 1, 2024
Olahraga

Andika Hazrumy Buka Turnamen Voli Karang Taruna Kabupaten Serang 2024

Mei 24, 2024
Olahraga

Mike Tyson Akan Naik Ring Lagi, Lawannya Diluar Nalar

Mei 23, 2024
Next Post
Duh, Bankeu Pemprov Banten Dikeluhkan Lagi, Jelang Akhir Tahun Tak Juga Cair

Bankeu Pemprov Segera Cair, Pemkab Pandeglang Siapkan Strategis Penyerapan

Waduh, Pembangunan Dinilai Asal-asalan, Komunitas Skateboard Pandeglang Ogah Pakai Skatepark

Meski Untuk Komunitas, Namun Dispora Nilai Tak Perlu Dilibatkan Dalam Pembangunan Skatepark

Waduh, Pembangunan Dinilai Asal-asalan, Komunitas Skateboard Pandeglang Ogah Pakai Skatepark

Mantan Sekretaris Dispora Pandeglang Klaim Skatepark Pandeglang Lebih Baik di Banding Surabaya

Banten Headline Adalah Sebuah Media Digital Yang Memberitakan Khususnya Seputar Banten

  • About
  • Advertise
  • Careers
  • Contact

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Politics
  • News
  • Business
  • Culture
  • National
  • Olahraga
  • Lifestyle
  • Travel
  • Opinion

Copyright 2019 bantenheadline.com All Right Reserved