SERANG, BantenHeadline.com – Sedikitnya ada lima sekolah yang akan menjadi korban penggusuran sebagai imbas dari Proyek Nasional Pembangunan Tol Serang-Panimbang. Sekolah tersebut adalah SDN Cipete dan SDN Silebu 2 di Kecamatan Kragilan, serta SDN Inpres Cikeusal, SD Seba dan SD Cilayangguha di Kecamatan Cikeusal.
Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Aber Nurhadi mengatakan, di sekitar sekolah sudah terpasang patok berjarak antara 1 sampai 3 meter, sebagai areal yang bakal terkena proyek pembangun tol tersebut.
“Patoknya sudah banyak terpasang, ada yang di belakang dan depan tepat pada pagar sekolah,” ujar Aber saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (20/07/2017).
Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya mengaku akan melakukan upaya komunikasi melalui Kemendikbud, mengingat tidak ada penggantian biaya atas penggusuran tersebut.
“Harus ada bangunan pengganti dulu, baru boleh digusur, kasian anak-anak mau belajar dimana?,” tambahnya.
Aber mengaku sejauh ini belum mendapat pemberitahuan baik secara lisan maupun tulisan. “Belum ada pemberitahuan resmi. Kami juga sudah melihat langsung patok tol Serang-Panimbang itu yang ternyata dekat betul dengan bangunan sekolah,” paparnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Kimisi II DPRD Kabupaten Serang M. Novi mendesak Dindikbud Kabupaten Serang segera memperjelas status kelima sekolah tersebut.
“Itu ‘kan proyek nasional, jadi segera dikomunikasikan dengan Kemendikbud. Sebelum ada penggusuran, bangunan penganti sekolah harus sudah jadi. Jangan sampai menghambat kegiatan belajar mengajar,” tegasnya. (Red – 05).