PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) menilai, tingginya kasus kekerasan terutama kejahatan seksual terhadap anak, diakibatkan adanya sikap masyarakat yang tak acuh atau dalam bahasa pergaulan anak muda biasa disebut cuek. Masyarakat dianggap tidak lagi peduli dengan lingkungannya. Hal itu terungkap dalam Kunjungan Kerja Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, ke Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (21/12).
“Betapa pentingnya upaya untuk memutuskan mata rantai kejahatan terhadap anak yang mendominasi di Pandeglang. Ini kami nilai karena dibiarkan oleh masyarakat, jadi masyarakat mulai tidak peduli dengan lingkungannya,” ujarnya.
Arist mengatakan, saat ini peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan kejahatan seksual sangat lemah. Arist mengaku, Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu fokus perhatian Komnas PA terutama dalam hal kejahatan seksual. Pasalnya, Komnas Perlindungan Anak menerima banyak laporan perihal masalah kekerasan anak yang didominasi oleh kejahatan seksual dari Kabupaten Pandeglang.
“Daerah pandeglang banyak laporan yang masuk ke Komnas Anak yang didominasi kekerasan seksual anak. Ini terlihat jika peran serta masyarakat dalam melakukan pencegahan kejahatan seksual sangat lemah,” tuturnya.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyayangkan tingginya kasus kekerasan di Pandeglang. Bahkan pada tahun ini, angkanya meningkat 2 kali lipat dari 22 kasus pada tahun 2015, menjadi 44 kasus.
“Ini keprihatinan kita semua, atas nama Pemkab Pandeglang kami mohon maaf. Mungkin selama ini ada program-program kami yang belum menyentuh ke masyarakat,” ucapnya.
Menurut Irna, munculnya kasus kekerasan yang meningkat, karena berkaitan dengan mental dan moral bangsa yang mulai merosot tajam. Selain itu, kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan iman dan taqwa juga menjadi penyebabnya.
“Makanya kita mengajak semua masyarakat, memiliki peran untuk memutus atau mengeliminir calon korban yang lain. Kegiatan kemasyarakatan yang saat ini sudah mulai pudar juga perlu dimakmurkan lagi,” beber bupati. (Red – 02).