PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI berencana melakukan peng-aktifvan kembali atau Reaktivasi jalur kereta api Pandeglang-Lebak. Rencana tersebut ditargetkan pada tahun 2020.
Saat ini, Kemenhub tengah melakukan tahap perencanaan yang dimulai dengan Masterplan, Uji Kelayakan dan Study Basic. Sementara untuk Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) baru akan dilakukan pada tahun 2017.
Hal tersebut dinyatakan Perwakilan Direktorat Jenderal Perkereta Apian Kementerian Perhubungan, Jumanto, usai melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintahan Kabupaten Pandeglang, di Pendopo Bupati Pandeglang, Kamis (10/11).
Jumanto menjelaskan, reaktivasi ini merupakan langkah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Pandeglang dan Lebak. Selain itu, hal tersebut juga berkaitan dengan program strategis nasional guna menunjang keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.
“Pandeglang ‘kan masuk dalam proyek strategis nasional, seperti KEK Tanjung Lesung. Jadi kita mendukung itu. Reaktivasi ini meliputi Rangkasbitung-Labuan dengan panjang 52 kilometer dan melibatkan 8 stasiun pemberhentian,” papar Jumanto kepada BantenHeadline.com.
Diperkirakan proyek itu akan menelan anggaran sebesar Rp 1.5 triliun. Biaya itu digunakan untuk pengadaan lahan, memperbaiki trek, serta mendirikan stasiun.
“Ada perbaikan lengkung yang harus dilakukan agar kecepatan kereta bisa seimbang dengan jalan raya. Treknya harus diganti. Ada 1-2 jembatan sudah tidak bisa dilalui. Stasiun juga ada yang tidak berfungsi,” paparnya. (Red – 02).