PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban menganggap sebuah hal yang wajar bila kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)-nya masih minim dalam penyerapan anggaran, yang hanya mencapai angka 30 persen. Padahal idealnya, serapan hingga pertengahan tahun bisa mencapai 50 persen.
“Ada indikator yang tidak memungkinkan untuk mencapai presentase yang ideal, termasuk pembangunan fisik,” ujar Tanto kepada BantenHeadline.com, Senin (15/08).
Menurutnya, indikator penyerapan yang rendah itu seperti penghematan Dana Alokasi Khusus (DAK), rasionalisasi, dan proses transisi kepemimpinan, sehingga membuat SKPD kesulitan dalam menyerap anggaran.
Wakil Bupati Pandeglang juga mengaku tidak khawatir jika Silpa kali ini akan lebih besar, karena hal itu menurutnya adalah sebagai konsekwensi dari perencanaan program yang tidak tepat sasaran.
“Kami melihat banyak perencanaan program yang tidak tepat sasaran, karenanya kita masukkan ke dalam Silpa. Untuk apa kita laksanakan kalau tidak menjadi kebutuhan prioritas masyarakat, jadi lebih baik kita silpa-kan, kemudian tahun depan baru bisa tepat sasaran,” tutur Tanto.
Namun ia menegaskan jika seluruh SKPD sudah berkomitmen untuk menyelesaikan program-program yang mereka canangkan tepat waktu.
“SKPD sudah berkomitmen agar program-program yang mereka canangkan bisa tepat waktu. Target triwulan akhir bisa mencapai 50% lebih,” tegasnya. (Red – 02).