PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kantor Kementerian Agama Kabupaten menemukan adanya sejumlah Madrasah Diniah Awaliah (MDA) yang gagal terverifikasi untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang mencapai Rp 6 miliar. Gagalnya MDA tersebut diverifikasi, lantaran adanya sejumlah MDA yang sudah bubar.
“Saat ini memang kami masih melakukan vetifikasi MDA. Tetapi sejauh ini, kami sudah menemukan ada beberapa Madrasah bubar, jadi tidak bisa diverifikasi. Namun jumlahnya saya belum berani menyebutkan, nanti saya ketika selesai proses (verifikasi),” ujar Kepala Seksi Pondok Pesantren dan Pendidikan Madrasah, Kemenag Pandeglang, Amin Hidayat, Kamis (16/6).
Meski diketahui sudah ada beberapa MDA yang gagal terverifikasi, namun Amin menjelaskan bahwa anggaran bagi MDA yang gagal lolos verifikasi tidak dapat diganti dengan MDA yang lain, melainkan harus dikembali ke kas negara.
[irp]
“Syarat verifikasi diantaranya tidak ada konflik di MDA itu, dibuktikan dengan pakta integritas, domisili, dan jam operasional madrasah. Namun madrasah yang gagal verifikasi tidak bisa diganti, uangnya dikembalikan kepada negara,” terangnya.
Amin menambahkan, setiap tahunnya Kemenag selalu mendata MDA yang terverifikasi. Diharapkan dalam waktu dengan, hasil verifikasi yang sedang dilakukan dapat selesai sehingga bantuan yang disiapkan bisa segera disalurkan.
“Jumlah keseluruhan MDA yang kami data di Pandeglang mencapai 1.057, namun setelah diverifikasi, tersisa 927. Setelah itu, diusulkan ke Pemkab, tetapi yang turun hanya 870,” jelasnya. (Red-02)