SERANG, BantenHeadline.com – Akun facebook atas nama H Rano Karno, ikut angkat bicara terkait pemberitaan mengenai razia yang dilakukan Satpol PP berbekal Perda Nomor 2 Tahun 2010 tentang Penyakit Masyarakat (Pekat).
Dalam tulisan yang di unggah, Sabtu (11/6) malam, Gubernur Banten meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing melakukan langkah-langkah yang tak perlu.

Berikut kutipan akun facebok H Rano Karno selengkapnya :
Bismillahirrahminrrohin
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah saat ini saya bersama keluarga dalam keadaan sehat walafiat. Saat ini sedang ke Arah Mekkah untuk melakukan Umroh. Dalam perjalanan Umroh dari Bir Ali menuju Makkah, saya menerima laporan dan membaca di media adanya razia terhadap warung-warung nasi yg dibuka di siang hari yang dilakukan oleh Satpol PP pemerintah kota Serang dan pemerintah kabupaten di wilayah Banten. Lebih Khusus Razia di Kota Serang dengan Bekal Peraturan ini tertuang dalam Peraturan Daerah No 2 tahun 2010 tentang PEKAT yang dikeluarkan oleh Walikota Serang dan MUI Kota Serang.
Terkait insiden tersebut, saya selaku Gubernur Banten menghimbau kepada Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten untuk melakukan langkah-langkah persuasif dan humanis dalam menegakkan aturan.
Saya sebagai Gubernur Banten menyesalkan langkah dan pendekatan yang cenderung represif. Saya meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak mudah terpancing melakukan langkah-langkah yang tak perlu. Sosialisasi aturan dan law enforcement harus tetap memperhatikan pentingnya menegakkan keadilan dan merawat sisi kemanusiaan. Sekali lagi, Saya menyerukan pada semua pihak untuk mengedepankan cara-cara yang manusiawi dalam menegakkan aturan.
Toleransi ada karena sadar bahwa kita tak selalu sama. Mari kita rayakan kemajemukan, perbedaan ini dengan penuh rasa syukur, dengan taburan rahmat dan limpahan kasih sayang. Kita jadikan Bulan Ramadhan sebagai bulan untuk saling menghargai dan saling memaafkan. jangan jadikan ramadhan yang indah untuk menebar benci. Mari kita jaga kesucian Ramadhan.
SALAM
RANO KARNO,
DARI MESJID BIR ALI
(Red-04)