KABUPATEN PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Tanaman Talas Beneng asal Kabupaten Pandeglang mulai diminati oleh pasar internasional. Dalam beberapa waktu kebelakang, permintaan terhadap berbagai olahan dari tanaman tersebut meningkat.
Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Talas Beneng Kabupaten Pandeglang, Ardi Maulana menyebut, ada lima negara yang menampung hasil panen talas beneng dari Kabupaten Pandeglang. Bentuk olahan yang dikirim kelima negara itu pun berbeda-beda.
“Selama ini Australia dan Selandia Baru meminta daun kering talas beneng sebanyak 20 ton. Untuk India dikirim berupa Umbi Gaplek sebanyak 40 ton per bulan, sedangkan ke Turki 50 ton. Sementara olahan tepungnya di kirim ke Malaysia sebanyak 50 ton per bulan,” katanya, Senin (21/9/2020).
Namun Ardi mengaku, tingginya permintaan tersebut malah membuat petani talas beneng kewalahan. Soalnya jumlah produksi yang masih terbatas sehingga membuat permintaan dari pasar luar negeri belum seluruhnya bisa terpenuhi.
“Saat ini baru ada tujuh workshop yang mengelola talas beneng, dari Kecamatan Ciomas, Kelurahan Juhut, Desa Saninten Kecamatan Kaduhejo, Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Jiput, Kecamatan Sobang, Kecamatan Cisata dan Kecamatan Cibaliung,” sebutnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi menjelaskan, talas beneng kini menjadi produk tanaman unggulan yang terus dikembangkan oleh pemerintah daerah bersama tanaman Manggis.
Apalagi talas beneng menjadi salah satu prioritas ekspor dari Kementerian Pertanian hingga tahun 2025 mendatang. Ditambah tumbuhan bernama latin xanthosoma undipes itu juga sudah mendapat sertifikasi dari Kementan.
“Saat ini, luas tanam talas beneng sudah mencapai 200an hektar yang tersebar di 11 kecamatan. Ini nanti akam kami terus kembangkan,” jelasnya.
Budi meyakini, talas beneng akan menjadi penopang ekonomi Pandeglang dimasa yang akan datang. Pasalnya, talas beneng memiliki nilai ekonomi yang tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya. Sebab selain mudah ditanam, juga tidak ada yang terbuang mulai dari akar hingga ke daun.
“Karakteristik sangat tinggi juga, tanaman ini tidak kenal musim. Lahannya pun dibawah tegakan pohon praktis yang tidak dimanfaatkan ternyata tumbuh juga. Padahal dulu di sepelekan karena gatal dan dibuang, tapi setelah diteliti ternyata memiliki banyak kandungan yang bermanfaat,” ujarnya.
Talas beneng adalah jenis talas raksasa yang banyak tumbuh di Pandeglang, Banten. Talas beneng berbeda dengan talas pada umumnya. Salah satu pembeda adalah pada ukurannya. Panjang umbinya saja bisa mencapai 1,2 hingga 1,5 meter. Sementara beratnya sekitar 35 hingga 45 kg. Uniknya, umbi talas beneng tidak berada di akar, melainkan di batang pohonnya. (Red-02).