PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengumumkan perihal pemberlakuan status siaga bencana. Hal itu dikeluarkan seiring dengan meningkatnya intensitas hujan disejumlah wilayah di Pandeglang. Bahkan dalam satu pekan ke depan, curah hujan akan semakin deras mengguyur.
“Seminggu ke depan, hujan akan lebih besar lagi yang turun. Berkiatan dengan hal itu, bupati sudah menerbitkan SK siaga bencana, artinya kita sudah harus siap-siap,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Surya Darmawan, Jumat (3/1).
Surya mengatakan, BPBD juga sudah meminta Kepala Desa (Kades), khususnya Kades yang wilayahnya rawan banjir, untuk selalu bersiaga memantau perkembangan debit air untuk mengantisipasi meluapnya aliran sungai.
“Kami juga sudah mengimbau kepada para Kades yang wilayahnya berada di daerah rawan banjir, untuk waspada jika air sungainya meluap. Jadi harus ada yang memantau arus sungai,” terangnya.
Dari catatan BPBD, setidaknya ada delapan kecamatan yang terdata rentan dilanda banjir. Delapan daerah itu meliputi Kecamatan Pagelaran, Patia, Munjul, Cikeusik, Sukaresmi, Panimbang, Angsana, dan Labuan.
Bukan cuma banjir, pemerintah pun mewaspadai datangnya bencana longsor, terutama di wilayah dataran tinggi yang dikelilingi Gunung Karang dan Pulosari. Daerah itu diantaranya Kecamatan Pandeglang, Karangtanjung, Cadasari, Pulosari, dan Mandalwangi.
“Siaga bencana ini mencakup semua potensi bencana, bukan cuma banjir, tetapi juga longsor, tsunami, puting beliung, dan gempa,” sambung Surya.
Tingginya potensi bencana itu, kini BPBD mengaku telah mempersiapkan sejumlah peralatan menghadapi bencana seperti rakit, perahu karet, pelampung, alat selam, tenda, beberapa kendaraan pick up, dan dapur umum.
“Kami sekarang sudah mempersiapkan peralatan. Karena terutama dari kami dulu. Kemudian kesiapsiagaan tim juga sudah,” tandasnya. (Samsul).