PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten Pandeglang masih menyimpan bantuan logistik bagi korban tsunami Selat Sunda. Bantuan logistik itu kini menumpuk didua gudang logistik milik Pemkab Pandeglang, di Shohibul Barokah dan Hanggar di Kampung Cikoneng, Kecamatan Kaduhejo.
Di gudang ini, berbagai jenis logistik seperti makanan siap saji, gula, dan kasur busa masih tersusun rapi. Padahal saat ini masih tercatat ada ratusan warga yang mengungsi disejumlah lokasi. Salah satu yang tercatat, berada di Kecamatan Labuan. Di sini ada 300 jiwa dengan 98 Kepala keluarga.
Sekretaris Daerah Pandeglang, Fery Hasanudin membenarkan hal tersebut. Meski begitu, dia mengaku bahwa bantuan logistik sudah sering disalurkan bagi korban bencana tsunami yang masih mengungsi.
“Bantuan tsunami masih ada, selama ini kalau mereka butuh disuplai stok untuk jangka panjang, seperti di Labuan yang masih butuh. Tidak ada tahan-tahan. Kalau butuh kita fasilitasi kaya kemarin ke Labuan,” katanya saat ditemui awak media, Selasa (9/4).
Hanya saja Sekda menerangkan, bantuan itu akan disalurkan bila ada pengajuan dari masyarakat pengungsi. Sebab pihaknya beralasan bahwa logistik itu dikelola untuk jangka panjang.
“Kalau mereka membutuhkan silakan mengajukan, kita bantu fasilitasi. Dan itu memang untuk mereka,” jelasnya.
Fery mengungkapkan, bukan cuma pengungsi bencana tsunami, masyarakat yang terkena bencana lain pun dipersilakan mengajukan untuk mendapat bantuan logistik.
Menurut Fery, tak masalah bila bantuan itu disalurkan juga bagi korban bencana lain, yang penting baginya, bantuan logistik itu bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Bukan cuma untuk korban tsunami, boleh saja untuk korban bencana yang lain. Namanya bencana. Kemarin saja yang kebakaran dikasih beras. Yang penting nyalur ke masyarakat aja kan?” terang Sekda.
Disinggung soal daya tahan makanan yang berpotensi kedaluwarsa, Fery menyadari hal tersebut. Oleh karenanya dia mengaku akan melakukan evaluasi agar makanan siap saji yang hampir kedaluwarsa, untuk segera didistribusikan.
“Memang ketahanan juga jadi masalah, makanya sedang dievaluasi. Sedang diinventarisir (makanan yang terancam kedaluwarsa, red). Kalau perlu bagikan saja untuk warga kurang mampu. Silakan tidak masalah. Dari pada expired?” ucapnya. (Red-02).