PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Sebanyak 77.723 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Pandeglang mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang digulirkan oleh Kementerian Sosial. Masing-masing PKH akan mendapat bantuan senilai Rp1.890.000 per tahun.
Namun khusus bagi penyandang Disabilitas dan Lansia akan diberi bantuan sebesar Rp2 juta. Dan semuanya akan dibagi dalam 4 tahap.
“Masing-masing penerima akan dicairkan dalam 4 tahap. Tahap pertama akan dibagikan sebesar Rp500 ribu per KPH,” ujar Kepala Biro Umum Kemensos, Adi Wahyono dalam kegiatan Penyaluran Bantuan PKH Tahap I di Gedung Graha Pancasila, Pandeglang, Rabu (28/2).
Adi menyebutkan, jumlah penerima PKH bagi Pandeglang tahun ini bertambah dari tahun lalu yang terdata sekitar 55.000 KPM. Jika ditotal, pemerintah menggelontorkan bantuan bagi PKH di Pandeglang mencapai Rp146 miliar.
“Secara keseluruhan, jumlah penerima PKH nasional mencapai 10 juta, naik 4 juta dari tahun sebelumnya. Penambahan angka penerima itu merupakan usulan dari pemerintah kabupaten kota,” sebutnya.
Dirinya menerangkan, PKH dan pemberian berbagai bantuan sosial yang lain adalah upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan. Nilai bantuan yang disalurkan pun harus dimanfaatkan sesuai peruntukan, khususnya guna menunjang pendidikan anak.
“Uang yang diterima bisa membeli bahan makanan yang bergizi dan kebutuhan sekolah anak. Tolong dipastikan bahwa uang program PKH untuk pendidikan. Karena melalui pendidikan merupakan cara memutus rantai kemiskinan,” pesannya.
Oleh sebab itu, operator PKH harus memastikan bahwa bantuan yang didistribusikan harus tepat sasaran. Agar nantinya, melalui bantuan PKH bisa mengubah pola pikir masyarakat supaya hidup lebih mandiri tanpa selalu ketergantungan dengan bantuan.
“Operator PKH harus memastikan jika tujuan program ini tepat sasaran, mereka tidak bisa menerima tanpa pendampingan. Karena melalui PKH adalah cara untuk mengubah kehidupan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan,” terang Adi.
Melalui bantuan PKH lanjut Adi, pihaknya berharap angka kemiskinan nasional turun menjadi 8-9 persen pada tahun 2019. Sedangkan saat ini, angka kemiskinan di Indonesia masih berkisar 10 persen ke atas.
“Saat ini setiap tahun baru ditekan sekitar 1 persen,” sebutnya. (Red-02).