Wow! Meski Masih Dililit Masalah Sosial, Pemkab Pandeglang Beli 3 Mobil Mewah

3 Unit Mobil Toyota Fortuner Baru Yang Terparkir di Garasi Pendopo Bupati Pandeglang

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Meski Kabupaten Pandeglang masih dilanda berbagai masalah sosial seperti sekolah yang tidak layak, kualitas kesehatan yang rendah, terlebih saat ini, Pemkab juga tengah terdampak rasionalisasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 20,8 miliar, namun pemerintah seolah tak bergeming.

Hal ini terlihat dari hadirnya 3 unit mobil mewah yang tiba beriringan ke garasi Pendopo Bupati pada Selasa (29/8) pagi. Ketiga mobil mewah itu berjenis Toyota Fortuner. Informasi yang diunduh dari internet, mobil berwarna hitam itu merupakan model terbaru dari pabrikan Toyota dengan tipe 2.4 G 4×4 A/T DSL LUX bersistem automatic. Satu unitnya, dihargai sekira Rp 580.900.000.

Kedatangan 3 unit mobil mewah ini, merupakan pembelian kesekian dari Pemkab Pandeglang. Karena sebelumnya, Pemkab menghadirkan sebuah unit mobil mewah lain dengan merek Mitshubisi jenis Pajero Sport senilai Rp 447 juta, yang didatangkan pada pertengahan Agustus lalu. Mobil tersebut, diperuntukkan sebagai kendaraan Patwal Bupati.

Namun saat awak media mencoba untuk memastikan pembelian 3 unit mobil dengan daya pacu 2390 CC itu kepada Kabag Perlengkapan Setda Pandeglang, Bunbun Buntaran, dirinya justru enggan berkomentar. Ditemui disebuah rumah makan, Bunbun seolah menghindari pertanyaan wartawan.

“Iya sayanya tidak bisa ngomong, kan saya harus lihat dulu, oke? Sudah sih tenang saja. Nanti sama Haji Olis (Asda III),” ujar Bunbun singkat seraya meninggalkan awak media, Selasa (29/8).

Menurut data yang berhasil dihimpun, anggaran yang tertera di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2017 di Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, tercantum item pembelian Kendaraan Dinas (Randis) atau operasional dengan kode rekening 4.01.03 sebesar Rp 4.309.360.000

Menanggapi hal itu, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pandeglang, Ajat Sudrajat mengecam keras kebijakan pemerintah tersebut. Karena menurut dia, ada hal  lain yang lebih penting dibanding pembelian mobil baru untuk para pejabat.

“Mobil Patwal saja saya menilai belum ada manfaatnya bagi masyarakat luas. Ini sudah nambah lagi mobil mewah baru. Tentu saja hal itu bagian dari salah satu kebijakan mubazir dan seharusnya tidak perlu dilakukan di tengah miskinnya pembangunan infrastuktur di Pandeglang ini,” tegas Ajat.

Menurutnya, lebih baik dana itu dipergunakan untuk kebutuhan yang lebih penting, seperti perbaikan infrastruktur.

“Jelas saya sebagai rakyat Pandeglang dari ujung selatan sangat menolak kehadiran mobil mewah tersebut. Karena kemiskinan masih merajalela dan kondisi jalan saat ini masih banyak yang rusak,” keluhnya. (Red-02)

Exit mobile version