LEBAK, BantenHeadline.com – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy terus melakukan silaturahmi dengan berkunjung ke masyarakat di wilayah Banten. Sejak tahapan kampanye dimulai, pasangan yang diusung 7 partai politik ini sedikitnya sudah mengunjungi sedikitnya 1.000 titik warga, baik di wilayah utara, barat dan warga di Banten Selatan.
Sahroni, tokoh masyarakat Cibeber, Kabupaten Lebak mengatakan, daerahnya sangat jarang dikunjungi pejabat karena wilayah yang terisolir akibat akses jalan yang sulit ditempuh.
“Sebagai warga daerah pedalaman, tentu kami sangat senang didatangi pak Andika. Mau datang ke sini saja sudah membuktikan bahwa pasangan calon nomor urut 1 punya keinginan kuat bekerja untuk rakyat. Kami akan pilih pasangan yang rajin kunjungi warga, bukan yang tim kampanye atau perwakilannya datang lalu cuma pasang stiker dan spanduk kampanye,” kata KH. Sahroni saat memberikan sambutan pada acara kampanye tatap muka dengan Cawagub Banten, Andika Hazrumy beberapa waktu lalu.
Sahroni menambahkan, Pilgub Banten tahun ini tidak sekedar menjadi ajang memilih pemimpin Banten, tetapi juga sebagai bentuk penolakan terhadap pemimpin yang terindikasi ditunggangi misi dan faham komunisme.
“Pilgub Banten saat ini, adalah sebuah ujian besar buat kita umat Muslim dalam memilih pemimpin. Kita harus lebih sensitif. Siapa yang baik, siapa yang pura-pura baik, dan siapa calon pemimpin yang dicurigai punya misi memecah belah umat Muslim,” tandasnya.
Hj. Salbiah warga Kronjo, Kabupaten Tangerang mengaku, selain mengidamkan pemimpin yang bisa menjaga kenyamanan beribadah, warga Banten juga mengidamkan pemimpin yang ramah dan tidak arogan. “Ngomong-ngomong emang Andika ini masih muda, tapi pembawaannya sopan, ramah dan sederhana. Emang dari sononya sudah begitu ya pak,” ujarnya di depan ratusan warga, sambil menatap Andika yang sering memakai sandal jepit dalam setiap kunjungannya ke masyarakat.
Ungkapan senada juga dikatakan Kamdani, warga sekaligus tuan rumah kampanye tatap muka Andika Hazrumy di Desa Rancalabu, Kecamatan Kemeri, Kabupaten Tangerang. Menurutnya, Pilgub Banten tahun 2017 ini juga merupakan sebuah pertaruhan nasib rakyat Banten untuk 5 tahun ke depan. “Yang paling prinsip adalah pilih pemimpin yang bisa menjaga kehidupan beragama dan ketauhidan kita. Selanjutnya adalah pemimpin yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat atas pelayanan pendidikan dan kesehatan. Sebab masalah di kita itu adalah pengangguran, dan kami punya harapan besar kepada pasangan Pak WH dan Pak Andika,” kata Kamdani.
Sementara Andika Hazrumy mengatakan, sejak penetapan tahapan kampanye terbatas dari KPU Provinsi Banten sekitar 5-6 bulan lalu, hingga menjelang hari pencoblosan Rabu 15 Februari 2017, pasangan WH-Andika setiap hari tak pernah berhenti berkunjung dan bersilaturahmi kepada masyarakat di seluruh wilayah Banten, dari wilayah perkotaan hingga pelosok bahkan daerah terisolir. “Dari sana kita belajar memahami apa sebenarnya persoalan masyarakat. Kemudian menganalisa dan menyiapkan solusinya. Alhamdulillah kami sudah meng-kemas rencana aksi penanganannya. Dan intinya, kami WH-Andika akan bekerja berdasarkan kebutuhan masyarakat. Sekali lagi, karena memang pasangan WH-Andika untuk rakyat,” kata Andika saat kampanye tatap muka di Kecamatan Kronjo dan Kecamatan Kemeri, Kabupaten Serang, Kamis 2 Februari 2017.
Andika, putra mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chisoyah yang pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini menuturkan, berdasarkan visi dan misi, pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy akan mengeluarkan sejumlah program yang pro rakyat. Yakni menggratiskan biaya sekolah tiingkat SMA sederajat, menggratiskan pelayanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP, mengatasi pengangguran dengan revitalisasi Balai Latihan Lerja (BLK), meluncurkan sistem informasi peluang kerja berbasis internet atau e-jobseeker dan mengedepankan transparansi pemerintahan sehingga bisa diakses masyarakat.
“Dalam mengelola pemerintahan kami (WH-Andika) akan menerapkan smart and clean government yakni e-planing, e-budgeting, e-controling. Dari perencanaan hingga pelaksanaan pemerintahan bisa diakses oleh publik yang merupakan warga Banten,” tuturnya. (Red – 05).