KOTA SERANG, BantenHeadline com – Sekitar seribu warga, yang tergabung atas suku Baduy Dalam dan Baduy Luar di Kampung Kanekes, Kabupaten Lebak Banten, mendatangi atau ‘Seba‘ ke Kota Serang. Dipimpin seorang Kepala Desa atau Jaro, Saija, mereka menemui Penjabat Gubernur Banten atau diistilahkan dengan Bapak Gede, Minggu pagi (19/5/2024). Rombongan ini juga singgah di kantor Bupati Serang untuk menemui Bupati Serang.
Acara yang disebut dengan Seba Baduy ini, merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat Adat Suku Baduy. Dengan berjalan kaki dari tanah leluhur desa Kanekes, mereka menyambangi atau diistilahkan dengan seba, ke pusat pemerintahan daerah. Tradisi ini dilakukan sejak provinsi Banten masih berstatus pemerintahan Resident. Mereka membawa hasil bumi dan kelengkapan adat tertentu lainnya untuk diserahkan kepada Kepala Daerah.
Atas nama Bupati Serang Hj. Ratu Tatu Chasanah, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Nanang Supriatna beserta jajaran pejabat Pemkab Serang, menyambut kedatangan warga suku Baduy di Pendopo Bupati, Jl. Veteran No. 1 Kota Serang.
”Pagi ini mereka dari 1.500 orang yang akan pulang ke Kanekes mampir ke Pendopo Bupati Serang untuk bertemu Ibu Gede, Ibu Bupati Ratu Tatu Chasanah. Saya mewakili beliau menyambut kedatangan para dulur-dulur dari Kanekes ini,” ujar Sekda Nanang kepada wartawan usai menemui warga suku Baduy.
Nanang menyebutkan, salah satu pesan masyarakat Baduy adalah menitipkan alam ini agar seluruh masyarakat menjaga kelestarian alam.
”Artinya mereka menitipkan bahwa alam mereka itu, hutannya, gunungnya, air nya jangan sampai di rusak. Termasuk juga mungkin kebudayaannya,” kata Nanang lagi.
Nanang lalu menegaskan, bahwa pesan tersebut memberikan hal yang positiv dan agar dilaksanakan bersama menjaga keserasian, harmonisasi alam dengan baik di wilayah Kabupaten Serang, Lebak, Pandegang, Tangerang dan seluruh wilayah Banten.
”Kita juga sama-sama sepakat, dan berkomitmen untuk bisa menjaga alam sekitar dengan baik. Alam harus terus di jaga kelestariannya juga budayanya sama, terus dilestarikan,” katanya.
Nanang mengakui, bahwa beberapa budaya suku Baduy sudah diterapkan di wilayah Kabupaten Serang.
“Adat Baduy itu sungguh luar biasa budayanya, Kabupaten Serang juga banyak budayanya yang ditiru dari adat Baduy, dan terus dikembangkan Bupati kita, Ibu Tatu. Termasuk Baju Adat Kaserangan dan Ikat Kepala Kaserangan yang kami kenakan ini,” kata Nanang sambil memperlihatkan pakaian adat Kaserangan yang ia pakai.
Sementara itu Jaro Saija mengaku sangat berterimakasih atas sambutan dan penerimaan yang ramah oleh pemerintah Kabupaten Serang.
”Terima kasih atas sambutannya. Mudah-mudahan kita semua bisa terus menjaga alam,” ujarnya menjelang kembali ke Labupaten Lebak.
Sebelum meninggalkan pendopo Bupati, secara simbolis Jaro Saija menyerahkan hasil bumi kepada Sekda Kabupaten Serang. Juga sebaliknya, Nanang menyerahkan bingkisan kepada Jaro Saija. (Red-03/Rls)