Wakil Bupati Serang: Jangan Seolah-olah Semua Dibebankan pada Pemerintah

Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa saat membuka acara bulan bhakti gotong royong di desa Tengkurak, Tirtayasa, Serang, Jumat (27/5).

SERANG, BantenHeadline.com – Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengeluhkan memudarnya budaya gotong royong di masyarakat. Hal ini terlihat dari cara masyarakat membebankan segala sesuatunya pada pemerintah.

“Semua SKPD  kalau masih bisa masyarakt mengerjakan sendiri jangan diberikan pada orang lain. Genteng SD jatuh lapor pemerintah, jembatan rusak lapor pemerintah, bangun masjid saja proposal bulak balik ke pemerintah. Padahal dulu semuanya di kerjakan gotong royong,” kata Panji saat membuka acara bulan bhakti gotong royong di desa Tengkurak, Tirtayasa, Serang, Jumat (27/5).

Dalam kunjungannya itu mantan camat Kopo ini mengeluhkan budaya gotong royong yang mulai pudar di masyarakat. Sehingga jika ada masalah semuanya seolah di bebankan kepada pemerintah.

“Jangan sampai gotong royong hanya tinggal legenda. Kita harus hidupkan kembali,”kata Panji.

Pandji mengatakan, budaya gotong royong harus di tekankan kembali. Karena budaya ini adalah warisan bangsa Indonesia. Sudah melekat di dalam diri bangsa Indonesia. Menurutnya jika budaya gotong royong berjalan dengan baik, maka masyarakat akan mandiri. Seperti jaman dulu semuanya bisa dikerjakan bersama-sama, seperti membangun rumah dan masjid bisa dilakukan bersama. Maka jika semua terlibat masyarakat akan memiliki tanggung jawab.

“Sekarang masyarakat hanya jadi penonton, kalau terlibat mereka akan paham dan merasa bahwa itu hasil kerjanya. Perangkat desa harus memeberdayakan itu. Harus mulai di ramaikan lagi paguyuban, jiwa sosial, sikap tempo seliro dan rasa saling,” katanya. (Red-04)

Exit mobile version