Waduh! Paket Non Lelang di Pandeglang Baru Terserap 10 Persen, Kok Bisa?

Suasana Kegiatan Edukasi Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2017 di S'Rizky

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dari 1.621 paket non lelang yang tercatat di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pandeglang, baru terserap sebesar 10 persen. Tentu saja ini menjadi sinyal bagaimana lemahnya penyerapan anggaran oleh SKPD di lingkungan Pemkab Pandeglang. Padahal dalam ketentuannya, proses pengadaan paket non lelang tergolong mudah.

Hal itu terungkap dalam kegiatan Edukasi Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2017 di S’Rizky, Rabu (26/4)

“Ada 1.621 paket non lelang, yang terdiri atas penunjukan langsung, e-purchasing, dan pengadaan langsung. Namun progres non lelang masih rendah, di bawah 10 persen. Padahal metode ini merupakan tergolong cara yang sederhana. Kami mengetahui baru 10 persen, berdasarkan barang yang sudah dibarkode oleh ULP (Unit Layanan Pengadaan),” ungkap Kepala ULP Pandeglang, Asep Rahmat.

Asep mengaku tidak mengetahui persis alasan rendahnya serapan paket pengadaan langsung lantaran mekanisme pengadaan langsung, berada dimasing-masing SKPD.

“pengadaan langsung dilaksanakan langsung dilakukan oleh OPD, maka mereka yang tahu persis. Mungkin kendalanya karena pemahaman yang kurang atau ada kekhawatiran dari pejabat pengadaan,” terangnya.

Angka serapan paket non lelang ini berbanding terbalik dengan paket lelang yang tercatat sebanyak 216 paket pekerjaan. Karena berdasarkan data ULP, dari 216 paket lelang, hingga kini Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP) yang telah masuk sebanyak 139 paket, dengan jumlah 102 paket yang telah ditayangkan.

“Untuk lelang berdasarkan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) ada 216 paket pekerjaan. Berkas RPP yang sudah masuk sebanyak 139 paket dari 9 SKPD,” sebutnya.

ULP lanjut Asep, akan terus mengingatkan SKPD untuk segera menyelesaikan proses lelang agar target penyerapan lelang sebesar 50 persen pada semester pertama dapat terealisasi. Dengan demikian, pada bulan Mei mendatang sudah bisa dilakukan penandatanganan kontrak dan memasuki bulan Juni, pembangunan sudah mulai berjalan.

“Target penyerapan paket lelang di semester 1 harus mencapai 50 persen. Jika melihat jadwal, akhir Mei akan dilakukan penandatanganan kontrak dan bulan Juni sudah dilakukan pembangunan,” paparnya. (Red-02).

Exit mobile version