PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pandeglang meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen-PU) untuk memikirkan jalur arteri bagi keluar masuknya kendaraan di Tol Serang Panimbang yang akan dibangun mendatang. Pasalnya, hingga saat ini Bappeda belum mengetahui perencanaan dan strategi dari Pemerintah terkait kendaraan yang nantinya akan keluar di Tol Panimbang.
Kepala Bappeda Pandeglang, Anwar Fauzan mengatakan, jika hal tersebut tidak dikaji oleh Pemerintah, bukan tidak mungkin kejadian macet panjang di Brebes Exit pada musim mudik kemarin , terulang di Panimbang.
“Dengan dibangunnya jalan tol itu, jangan sampai terjadi Brexit (Brebes Exit) yang kedua menjadi Panimbang Exit bermasalah. KemenPU harus menyiapkan bagaimanan jalan arteri, ketika pada musim liburan kendaraan menumpuk di ujung tol. Ke sananya tidak ada salurannya,” paparnya, Senin (18/07)
Anwar mengungkapkan, hal itu bukan tanpa alasan. Lantaran nantinya, Tol Serang-Panimbang akan menjadi jalur khusus bagi wisatawan yang akan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Mengingat, KEK Tanjung Lesung dan megaproyek pembangunan Tol Serang-Panimbang menjadi program strategis Pemerintah.
“Jika KEK sudah ditetapkan, maka minat masyarakat untuk berkunjung ke kawasan wisata tersebut akan tinggi. Dengan begitu, volume kendaraan yang keluar di Panimbang juga akan lebih padat,” terang Anwar.
Maka dari itu, jalur arteri yang menjadi simpul keluarnya kendaraan dari Tol Panimbang harus diperhitungankan. Mengingat saat keluar tol, kendaraan akan bersinggungan dengan Jalan Nasional dan Provinsi.
“Sasarannya untuk membangun pasca tol, otomatis harus juga membangun jalan arteri lainnya untuk menyalurkan kendaraan yang mau keluar. Jangan sampai mampet seperti Brebes,” tutur mantan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pandeglang itu. (Red-02)