PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Usia pasangan Irna Narulita-Tanto Warsono Arban dalam memimpin Pandeglang memasuki 80 hari. Sedikit banyak, perubahan mulai terlihat di daerah tersebut, seperti keterbukaan media informasi dan komunikasi. Namun di sisi lain, masih banyak pekerjaan yang perlu dibenahi oleh pasangan yang dilantik pada 23 Maret lalu itu.
Dalam program 100 hari kerjanya, Irna-Tanto menyoroti salah satu persoalan yang masih membelenggu kabupaten yang telah berusia 142 tahun itu, salah satunya yakni persoalan rumah sehat keluarga sejahtera.
Meski demikian, Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengungkapkan jika program 100 hari kerjanya bukan lah hal yang mendasar. Menurutnya, hal yang paling penting yakni progress Pemkab dalam mempercepat pembangunan.
“Saya kira, untuk program 100 hari kerja tidak mendasar. Yang paling terpeting, dipantau saja kegiatan pemerintah daerah melalui percepatan pembangunan yang dilakukan kepala daerah sampai sejauh mana target-targetnya,” ujar Tanto kepadaBantenHeadline.com, Kamis (9/6).
Tanto menjelaskan, tidak mudah menyelesaikan permasalahan di Pandeglang yang dianggap sedikit ruwed. Dirinya justru meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar membantu Pemkab dalam membangun Pandeglang.
“Kalau ada yang belum dilakukan, maka dilakukan bersama-sama. Masyarakat kawal kekurangan kita, tegur secara langsung. Jadi apa yang kurang dari kami, tegur. Karena kami melaksanakan tugas tupoksinya banyak yang harus dibenahi, satu persatu diatasi, memang sedikit ruwed permasalahan di Pandeglang,” paparnya.
Orang nomor 2 di Pandeglang itu berharap agar masyarakat tidak hanya focus menanti hasil dari program 100 hari kerja, namun juga dapat melihat kemajuan yang sudah dilakukan.
“Apalagi kan kita bisa membuka media secara khusus dengan masyarakat melalui media social, media center. Namun dengan kerjasama dan kekompakan, InsyaAllah kita bisa sesuai target yang orang bilang dalam 100 hari kerja,” terang mantan Ketua KNPI Banten itu. (Red-02)