Target Pandeglang Bebas Stunting Tahun 2022 Diprediksi Meleset

Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang, Raden Dewi Setiani (Red-02)

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Target pengentasan stunting di Kabupaten Pandegang diprediksi bergeser. Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menargetkan Pandeglang terbebas stunting pada tahun 2022 mendatang. Namun nyatanya, angka stunting di Pandeglang masih tergolong tinggi.

Pasalnya Dinas kesehatan (Dinkes) mencatat, sejak tahun 2018, angka stunting di Kabupaten Pandeglang hanya turun sebanyak 2.546 kasus.

Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani menjabarkan, pada tahun 2018 angka stunting di Pandeglang tercatat sebanyak 8.715 balita. Namun pada tahun 2020 turun diangka 6.169 balita. Melihat data itu, Dewi pesimis jika target Pandeglang bebas stunting akan tercapai.

“Dari 8000an balita yang terkena stunting, alhamdulillah kita bisa menurunkan sampai menjadi 6000an balita,” sebutnya, Selasa (28/7).

Penghambatnya adalah kata Dewi, karena adanya wabah Covid-19. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan bertambah. Hal itu memengaruhi daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

“Kalau bebas stunting saya tidak optimis, karena kita sedang ada bencana Covid-19 dan kemiskinan akhirnya bertambah, dan bagaimana daya beli dari masyarakat untuk makanan bergizi juga tidak bisa dipastikan,” jelasnya.

Namun dia berdalih target Pandeglang bebas stunting yang dicanangkan tahun 2022, di luar perencanaan yang ditetapkan. Akibat adanya pandemi, membuat anggaran pengentasan stunting ikut tergerus untuk menangani virus tersebut.

“Jadi kalaupun target kita di 2022, sebenarnya di luar perencanaan tidak tahu bahwa Covid akan datang. Saat ada Covid, banyak anggaran yang terserap untuk penanganan Covid sehingga kegiatan untuk aksi cegah stunting tidak teranggarkan secara maksimal,” keluhnya.

Adapun untuk mempercepat pengentasan stunting, Dewi membeberkan bahwa pihaknya akan memperluas fokus wilayah penanganan stunting. Selama ini pemerintah menetapkan sepuluh desa dienam kecamatan yang meliputi Kecamatan Koroncong, Banjar, Kaduhejo, Sindangresmi, Saketi, dan Kecamatan  Cipeucang.

“Tetapi tahun 2021 kami berencana menambah fokus ke lima kecamatan supaya tidak hanya enam kecamatan yang menjadi focus, tetapi penambahan lain juga ada balita stunting yang tidak kalah penting,” ucapnya.

“Lima fokus wilayah meliputi Kecamatan Mandalawangi, Labuan, Pagelaran, Sukaresmi, dan Kecamatan Mekarjaya,” tambahnya.

Selain itu, Dinkes juga akan meningkatkan program Selasa Berseri Tanpa Anemis (Sarita) yang memberi zat penambah darah bagi siswa SMP dan SMA. Dewi meyakini gerakan itu akan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental siswi yang akan menjadi calon ibu.

“Kami ada program gerakan Selasa Berseri Tanpa Anemia. Kami ada pemberian zat tambah darah di setiap SMP dan SMA. Sehingga saat mereka hamil, InsyaAllah mereka tidak anemia dengan begitu mereka lebih siap secara fisik dan mental untuk melahirkan,” tutup adik ipar Bupati Pandeglang itu. (Red-02).

Exit mobile version