Tak Terima Hasil Pilkades, Ratusan Pengunjuk Rasa Mengamuk, Lalu Dipukul Mundur Polisi

Simulasi Pengamanan Pelantikan Kepala Desa

KABUPATEN SERANG, BantenHeadline.com – Tidak terima atas hasil penghitungan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, yang berlangsung pada 31 Agustus 2021 lalu, ratusan massa pendukung salah satu Calon Kades yang gagal, berunjuk rasa di depan Mapolres Serang. Massa menilai ada kecurangan dalam proses penghitungan suara dan berniat menggagalkan acara pelantikan Kades terpilih.

Menyikapi hal tersebut, Polres Serang, Rabu (17/11/2021) mengerahkan ratusan anggotanya untuk melakukan pengamanan Pelantikan Calon Kepala Desa Terpilih sekaligus mengantisipasi tindakan anarkis dari para pengunjuk rasa.

Aparat Polres Serang akhirnya berhasil memukul mundur ratusan pengunjukrasa pendukung salah satu calon Kepala Desa Bojong Kenyot, Kecamatan Petir.

Seperti itulah gambaran simulasi pengamanan aksi unjuk rasa, yang dilaksanakam Polres Serang, menghadapi rencana pelantikan Kepala Desa terpilih yang akan digelar pada hari Senin 22 November 2021 nanti.

Awalnya, sebelum aksi unjuk rasa berlangsung, Kapolres Serang menerjunkan personil Satintelkam untuk melakukan pemantauan di titik kumpul massa aksi. Sedangkan personil Satlantas ditugaskan melakukan pengawalan massa ke lokasi aksi agar tidak mengganggu arus lalulintas.

Setiba di lokasi, pengunjukrasa langsung menggelar orasi di jalan dan mengakibatkan kemacetan arus lalulintas. Kasatlantas pun memerintahkan kepada anggotanya untuk melakukan pengalihan arus lalulintas agar tidak menggangu pengguna jalan lainnya.

Digambarkan situasi yang semakin memanas karena pengunjukrasa berupaya menerobos pagar betis petugas Pengendali Massa (Dalmas) yang sudah siaga di lapangan, yang disimulasikan sebagai Pendopo kantor Bupati Serang. Sayangnya, himbauan agar unju rasa berjalan tertib ternyata tidak diindahkan, bahkan para pendemo mulai melempari petugas.

Karena massa mulai bringas, Kapolres Serang akhirnya memerintahkan untuk melakukan penangkapan terhadap para provokator serta menerjunkan Tim Raimas dan kendaraan Water Canon.

Situasi semakin tidak terkendali dan akhirnya dilakukan tindakan tegas terukur, untuk membubarkan massa aksi.

“Latihan dan simulasi biasa atau wajib diadakan ketika menghadapi moment-moment penting. Simulasi digelar untuk memastikan kesiapan personil dalam melaksanakan tugas pengamanan,” kata Kapolres Serang, AKBP Yudha Satria.

Dalam kesempatan itu, Kapolres menyampaikan pesan kepada para calon Kepala Desa agar menerima hasil Pilkades, serta menjaga suasana kamtibmas yang aman, nyaman dan sehat.

“Yang kalah harus menerima kekalahannya serta menjaga kamtibmas yang aman, dan yang menangpun jangan jumawa harus merangkul para calon dan pendukungnya serta menjalankan amanah sesuai janji-janjinya,” pinta Kapolres.

Hadir dalam latihan dan simulasi penanggulangan unjuk rasa anarkis, Wakapolres Kompol Feby Harianto serta para pejabat utama Polres Serang lainnya. (Red-03)

Exit mobile version