Tak Berdayakan Warga Setempat, Wabup Pandeglang Instruksikan Hentikan Proyek Embung

Proyek pembangunan 'Embung' di Desa Pasir Jaksa, Kecamatan Koroncong , Kabupaten Pandeglang.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com  – Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban menginstruksikan agar proses pembuatan ‘Embung’ di Desa Pasir Jaksa, Kecamatan Koroncong dihentikan sementara. Pasalnya, pembuatan Embung yang menggunakan Dana Desa tahun 2017 itu, tidak melibatkan masyarakat setempat.

Padahal, dalam amanat Presiden, Dana Desa harus dikerjakan secara swakelola masyarakat di desa bersangkutan. Aparatur desa kemudian diwajibkan mengganti tenaga pekerja dari .

“Artinya, segala proyek pembangunan yang ada di desa harus dikerjakan oleh masyarakat desa sekitar agar angka pengangguran dan kemiskinan bisa berkurang. Pokoknya, jangan dikerjakan oleh masyarakat diluar desa lain,” tegas Tanto kepada awak media, Selasa (02/01/2018).

Tanto menjelaskan, bantuan Dana Desa ditujukan untuk mensejahterakan warga. Sedangkan jika pelaksanaan infrastruktur memanfaatkan tenaga luar, maka tidak selaras dengan amanat pemerintah pusat.

“Kalau memang pekerjaannya belum selesai, ya sudah berhentikan saja dulu pekerjanya. Kan mereka juga dibayar harian kok, tidak ada ruginya dan tidak ada masalah jika langsung diganti oleh masyarkat sekitar,” imbaunya.

Sementara itu, Pjs Kepala Desa Pasir Jaksa, Heni Rohaeni membenarkan perihal pembuatan embung seluas 22 x 10 meter itu, menggunakan tenaga dari luar. Akan tetapi, ia membantah bila tidak ada tenaga desa setempat yang dilibatkan.

“Betul ada beberapa tenaga kerja dari luar, karena pembangunan embung itu bukan seperti bangunan biasa yang bongkar tanah terus pasang bata. Itu kan ada beberapa spesifikasi yang  memang harus kami perhitungkan dengan tenaga yang agak ahli,” bantahnya.

Ia mengklaim, keputusan merekrut tenaga dari luar desa, sudah disepakati pula melalui musyawarah, termasuk dengan RT dan RW.

“Enggak 100 persen dari luar, beberapa juga ada tenaga kerja dari Desa Pasir Jaksa. Kemarin sudah dirundingkan dengan RT/RW engga masalah, dan memang harus seperti itu untuk pembangunan embung desa,” tandasnya. (Red-02).

Exit mobile version