Sikapi Pemberitaan Media Anti Islam, Ini Tanggapan Mathlaul Anwar Pandeglang

Seminar Nasional bertema Merawat Indonesia Maju Tanpa Radikalisme di gedung Koperasi, Kabupaten Pandeglang, Selasa (27/09)

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemberitaan sejumlah media ‘anti Islam’ akhir-akhir ini seolah telah menyebar virus kebencian sebagian masyarakat dan menumbuhkan opini bahwa Islam adalah agama ekstrim dan penebar teror. Padahal kenyataannya teror tidak selalu berlatar belakang agama.

Hal tersebut dibahas dalam sebuah Seminar Nasional bertema Merawat Indonesia Maju Tanpa Radikalisme di Gedung Koperasi, Kabupaten Pandeglang, Selasa (27/09).

Wakil Ketua Umum Mathlaul Anwar Zainal Abidin Suja’I menilai, selama ini pemberitaan di media massa yang menyinggung Islam sebagai negara anarkis ikut memperburuk citra tersebut. Padahal dalam kitab suci umat Islam, tidak pernah disebutkan bahwa Islam mengajarkan kekerasan.

“Kenyataan di lapangan, beberapa media saat ini lebih cenderung memuat konten Islam sebagai agama kekerasan. Padahal dalam Islam, radikalisme agama itu justru tidak ada. Tapi kini musuh-musuh Islam sengaja mendesain anggapan yang memojokkan,” jelas nya.

Ditempat yang sama, Kontributor Wahid Foundation, Nurul Huda memaparkan, faktor munculnya tindakan intoleransi disebabkan mudahnya seseorang terjerumus ke dalam kelompok radikal. Hal tersebut akibat perbedaan pemahaman dan merasa kelompoknya eksklusif dibandingkan dengan kelompok lain.

“Pemicu lainnya adalah masalah sosial keagamaan. Keterpurukan ekonomi juga bisa saja dijadikan alasan penyebab munculnya radikalisme, jika pemahaman agamanya tidak kuat. Jadi yang harus dibenahi adalah perilakunya bukan orangnya. Sadarkan orangnya bukan dibasmi,” tegas dosen pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Maulana Hasanudin Serang Banten Itu. (Red – 02).

Exit mobile version