Rp7,2 Milyar Untuk Rehab Irigasi Di Kabupaten Pandeglang

Ilustrasi

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Pusat mengucurkan anggaran sebesar Rp 7.2 miliar untuk Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Kabupaten Pandeglang tahun 2016. Anggaran sebesar itu, akan dialokasikan pada 4.500 hektar jaringan irigasi yang tersebar di 28 kecamatan di Pandeglang.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Pandeglang Nasir menjelaskan, rehabilitasi irigasi ini untuk mendukung peningkatan produksi padi di Pandeglang dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Swasembada Pangan Nasional.

“Rehabilitasi irigasi ini untuk mendukung peningkatan produksi padi di Pandeglang dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Swasembada Pangan Nasional. Karena bagaimana pun, Pandeglang memberi konstribusi 1 persen tingkat nasional dan 40 persen produksi padi tingkat Provinsi Banten,” kata Nasir disela Rapat Teknis Pengembangan/Rehab Jaringan Irigasi Pandeglang TA. 2016, di Aula Kodim 0601 Pandeglang, Kamis (12/5).

Nasir menjelaskan, selama ini banyak irigasi yang tidak dimanfaatkan secara maksimal lantaran kurang terarah, ketiadaan talang air, maupun kondisi pintu air yang rusak. Maka dengan dikucurkannya anggaran rehabilitasi itu, nantinya akan dialokasikan kepada 170 kelompok tani di Pandeglang. Dimana setiap 1 hektar, akan mendapat bantuan biaya rehabilitasi sebesar Rp 1.6 juta.

“Kita mendapatkan kuota dari pusat seluas 4.500 hektar, sehingga tim teknis kabupaten sudah melakukan verifikasi untuk 170 kelompok tani yang tersebar di 28 kecamatan. Besar nilai jaringan irigasi tersier ini Rp 7.2 miliar, perhektar mendapat 1.6 juta,” sebutnya.

Nasir memaparkan, proses pengembangan irigasi itu akan dimulai sejak akhir Mei dan ditargetkan selesai pada bulan Juli mendatang. Karenanya Distanak Pandeglang memasang target, produksi padi petani dapat bertambah dari sebelumnya yang hanya sebesar 780.000 ton setahun, meningkat menjadi 800,000 ton dalam 1 tahun.

“Diharapkan, setelah rehabilitasi jaringan irigasi selesai dilakukan, dapat meningkatkan produktifitas padi. Yang tadinya sekali tanam, mungkin dengan ini bisa 2 kali tanam,” tandas Nasir. (Red-02)

Exit mobile version