Ratusan Anak Korban Banjir Pandeglang Diajak Lupakan Trauma

Ratusan anak korban bencana banjir Pandeglang, diajak bermain untuk melupakan trauma melalui program Trauma Healing.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Anak-anak korban bencana, kerap luput dari perhatian para pemberi bantuan. Padahal mereka juga perlu mendapat pemulihan mental dari trauma, seperti halnya pada anak-anak korban musibah banjir di Kabupaten Pandeglang yang terjadi pekan lalu.

Hal tersebut dinyatakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi banten, Uut Lutfi, disela acara Trauma Healing atau Pemulihan Mental, yang digelar bersama Dinas Sosial Provinsi Banten di kampung Sukarame Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Sabtu – Minggu (30 – 31  Juli 2016).

“Anak-anak korban banjir ini juga anak-anak kita, calon penerus di Banten. Mereka bukan hanya membutuhkan bantuan materil tapi juga morilnya,” paparnya kepada BantenHeadline.com di lokasi.

Hal yang sama juga dinyatakan koordinator Komunitas Relawan Banten, Koelit Ketjil, yang ikut andil dalam program tersebut. Ia berharap Trauma Healing dapat mengembalikan semangat hidup anak-anak korban bencana banjir.

“Kami berharap semangat hidup anak-anak korban bencana ini terpacu, dan akhirnya dapat berimbas terhadap semangat belajar mereka,” ujar pria berambut lebat yang juga dosen pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) itu.

Sekitar 150 orang anak hanyut dalam suasana penuh keceriaan melalui berbagai jenis permainan edukatif dalam acara yang juga di gagas oleh sejumlah komunitas dan relawan tersebut. Seperti Komunitas Relawan Banten, SAPMA Cilegon, FKKADK, Forum TAS, KSR Untirta, Kumandang Untirta, Mapalaut Untirta, Mapala Bina Bangsa, Yayasan IMD dan  Yayasan Maulana Hasanudin Cilegon. (Red – 05).

Exit mobile version