Puluhan Guru dan Siswa Ikuti Workshop Gitar Klasik

Workshop Gitar Perpustakaan Untirta Banten

KOTA SERANG, BantenHeadline.com – Komunitas Isola Guitar bekerja sama dengan UPA Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, menyelenggarakan workshop gitar yang diikuti oleh puluhan guru dan siswa di provinsi Banten, Sabtu (29/6/2024).

Kepala UPA Perpustakaan Untirta, Firman Hadiansyah, dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa perpustakaan itu tidak hanya mengurusi edukasi dan informasi, tapi juga ajang rekreasi. Ia berharap acara seperti ini dapat digelar rutin setiap akhir pekan.

“Kami berharap kegiatan rekreatif seperti ini dapat digelar rutin setiap akhir pekan, hari Sabtu misalnya,” ungkapnya.

Selanjutnya, ketua penyelenggara workshop, Lutvi Suwandy.menyatakan, bahwa workshop gitar ini jarang sekali dilaksanakan di Banten, padahal setiap tahun ada penyelenggaraan lomba gitar FLS2N.

“Workshop ini kita jadikan sebagai ajang silaturahmi untuk sama-sama belajar,” ungkapnya.

Di dalam workshop tersebut ada empat nara sumber yaitu Dinar, guru seni SMP IT Raudhatul Jannah Cilegon, Arif Zafrullah instruktur gitar Unity Serang, Syamsul Rizal dosen Seni Pertunjukan Untirta, dan Ari Gunadi guru seni sekaligus pemilik produk gitar handmade merek “Ragundi” di Rangkasbitung Lebak.

Di dalam kesempaan tersebut, Dinar pembimbing gitar yang kerap kali menyabet juara dalam sejumlah kompetisi gitar menjelaskan, bahwa pendampingan gitar itu perlu proses yang panjang.

“Tidak semua sekolah memahami ada lomba gitar. Saya bahkan harus meminjamkan gitar pribadi untuk dipakai siswa. Alhamdulillah setelah sekolah melihat prestasi yang didapatkan, barulah ada support, terutama difasilitasi gitar,” terangnya.

Sementara itu Arif Zafrullah menjelaskan, bahwa untuk menjadi instruktut gitar, faktor internal sangat dominan.

“Setelah motivasi dari dalam, baru kita bicara keilmuan dan skills diri dalam bermain gitar. Ilmu dan praktik ini harus seimbang,” ungkapnya.

Selain itu Arif mengatakan bahwa dedikasi menjadi modal penting untuk menjadi seorang instruktur gitar klasik.

Dari sisi akademik, Syamsul Rizal mengungkapkan, bahwa yang paling penting dipelajari adalah teknik dulu yang dimulai dari membaca.

“Di dalam reportoar gitar, apa yang ditulis, itulah yang dimainkan sehingga kita harus mulai dari belajar notasi dan kita mulai dari hal-hal yang sederhana dan menyenangkan,” ujarnya.

Syamsul mengingatkan kepada audiens bahwa mempelajari gitar klasik itu harus terstruktur dan tidak bisa loncat-loncat.

“Proses tidak pernah mengkhianati hasil, sehingga belajar gitar itu jangan tergesa-gesa,” ungkapnya.

Sementara itu, sang pembuat gitar klasik Ari Gunadi, yang membuka usahanya sejak tahun 1999 itu memaparkan secara detail perihal organologi gitar klasik, juga tentang sejarah gitar klasik. Ari juga memberikan gambaran bagaimana proses pembuatan gitar klasik termasuk bahan material dan komponen yang digunakan. (Red-03)

Exit mobile version