Proses Rumit, Tanpa Anggaran, Dinkes Pandeglang Pesimis Tangani Kasus Fitriyanti Gadis Gizi Buruk

Plh. Kepala Dinkes Pandeglang, Indah Dinarsiani.

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang pesimis jika Fitriyani, gadis berusia 14 tahun warga Kampung Talun, Desa Jiput, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang atas nama Fitriyani yang menderita gizi buruk, bisa kembali hidup normal. Kondisi Fitriyani yang sudah memprihatinkan, diperburuk dengan penyakit penyerta lainnya seperti paru dan gangguan syaraf otak menjadi alasannya.

“Jadi memang kasusnya sudah lama, itu sudah ditangani oleh Puskesmas beberapa tahun lalu dan sayangnya tidak segera ditindaklanjuti,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Pandeglang, Indah Dinarsiani, kepada BantenHeadline.com, melalui sambungan telepon, Kamis (02/02).

Indah menuturkan, penanganan awal yang harus dilakukan terhadap Fitriyanti adalah dengan fisioterapi selama 6 bulan. Namun proses tersebut tidak begitu saja mudah dilakukan mengingat anak gadis dari pasangan Otoh Suriadi (45) dan Saibah (Alm) itu juga harus melewati beberapa proses masa pengobatan lain.

“Jujur saja untuk kesembuhan normal kemungkinannya kecil. Butuh keajaiban,” kata Indah.

Indah juga memaparkan, selain proses pengobatan yang rumit, pihaknya juga terkendala anggaran.

“Kita tidak bisa menjamin bantuan dari Pemkab, karena anggaran APBD tidak ada. Kemungkinan yang bisa mengcover adalah Yayasan Rereongan yang dikelola oleh bagian Kesra, Baznas, atau CSR. Akan tetapi, untuk menjalankan solusi tersebut, diperlukan kebijakan dari Kepala Daerah,” tambahnya.

Untuk sementara ini, Dinkes mengarahkan pihak Puskesmas Jiput untuk memberi penanganan seadanya dengan menyuplai asupan makanan tambahan.

“Paling tidak sekarang agar kondisinya bertahan, kita beri penanganan semampu kita,” tuturnya. (Red – 02).

Exit mobile version