Polres Pandeglang Tak Larang Warga Ikuti Reuni Akbar 212

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Kepolisian Resort Pandeglang tidak melarang apabila ada warga Pandeglang yang ingin mengikuti aksi Reuni Akbar 212 di Jakarta pada 2 Desember mendatang. Sebab Polres menilai, setiap warga negara memiliki hak menyampaikan aspirasi atau kesempatan berkumpul.

Namun Polres mengingatkan supaya keberangkatan dan aksi mereka berjalan aman dan tertib. Polisi tidak ingin aksi itu malah menimbulkan gangguan bagi masyarakat luas.

“Pada prinsipnya, kegiatan apa pun itu, kami akan menghargai kebebasan publik. Karena masyarakat hidup di negara demokrasi, bebas menyampaikan pendapat. Tapi bebas itu, tentunya harus sesuai dengan ketentuan yang ada,” ujar Kapolres Pandeglang, AKBP Sofwan Hermanto, Senin (26/11).

Bahkan Sofwan mengaku akan memberi pengamanan dan pengawalan terhadap massa yang berangkat ke Jakarta.

“Jadi bebas bukan berarti bebas berbuat semaunya, tapi menghargai kebebasan hidup orang lain. Bagi warga pandeglang yang berangkat secara berkelompok, akan kami beri pengamanan dan kawal, juga imbauan supaya kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” imbuhnya.

Namun, Sofwan mengaku sampai saat ini belum ada laporan mengenai rencana keberangkatan warga Pandeglang mengikuti aksi yang sudah dimulai sejak tahun 2016 lalu itu. Akan tetapi, Kapolres mengingatkan para kelompok yang ingin berangkat, agar memberitahukan kepada aparat kepolisian.

“Sampai saat ini kita belum mendapatkan surat pemberitahuan atau informasi tentang kegiatan Reuni Akbar 212 dari warga Pandeglang. Intinya kami tidak melarang, tapi harus ada pemberitahuan ke Polres,” pesannya.

Sementara menjelang pelaksanaan Reuni Mujahid 212, tambah Kapolres, pihaknya juga akan melakukan upaya penyekatan terutama di jalur rawan kejahatan. Namun hal itu bukan penyekatan khusus. Sebab agenda itu sudah sering dilakukan meskipun tidak ada agenda besar.

“Soal penyekatan kami sudah rutin melakukan hal tersebut di Polsek-Polsek pada malam hari terutama di jalur-jalur yang rawan. Jadi hal itu sudah menjadi rutinitas, bukan cuma menjelang reuni. Penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi beredarnya barang-barang terlarang seperti senjata tajam,” tandas Sofwan. (Samsul).

Exit mobile version