LEBAK, BantenHeadline.com – Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lebak banten mengaku, tengah mengalami krisis stok darah. Hal tersebut dipicu karena adanya libur panjang pasca bulan puasa Ramadhan dan lebaran Iedul Fitri.
Menurut Ketua Pelaksana Harian UDD PMI Lebak, Firman Rahmatullah, kebutuhan darah setiap hari rata-rata 28 hingga 30 kantong, atau sekitar 1.000 kantong darah perbulan. Namun dalam beberapa minggu ini persediaan untuk berbagai jenis golongan darah sangat jauh dari kategori aman, bahkan bisa disebut krisis.
“Ya, ini bisa disebut krisis stok darah. Kami sekarang hanya menyimpan puluhan kantong darah saja. Kondisi seperti ini karena aktifitas pendonor berkurang pasca Ramadhan dan Lebaran kemarin,” jelas Firman kepada BantenHeadline.com di kantornya, Senin (18/7).
Firman mengaku, stok darah akan berangsur aman, diprediksi akan terjadi pada tiga pekan ke depan, karena aktifitas masyarakat sudah normal .
“Untuk memaksimalkan donor darah, kami akan jemput bola dan bekerjasama dengan berbagai instansi dan perusahaan,”tambahnya.
Saat ini untuk melayani kebutuhan antong darah bagi masyarakat, UDD PMI Lebak memberlakukan aturan dengan sistem barter , dimana pasien yang membutuhkan darah harus membawa keluarga lainnya untuk menjadi pendonor. (Red –