PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang tidak dapat menyelesaikan seluruh paket pekerjaan pembangunan di tahun 2017. Soalnya dari 284 paket pekerjaan, Pemkab hanya mampu melaksanakan sebanyak 258 paket. Artinya, ada 26 paket pekerjaan yang gagal direalisasikan.
Ke 26 paket itu terdiri atas 20 paket yang batal lelang dan 6 lainnya gagal lelang. Sedangkan yang berhasil diwujudkan hanya sebanyak 258 paket pekerjaan.
“Tahun kemarin ada 6 paket gagal lelang, 20 paket batal lelang, anggarannya dari APBD. Tahun ini enggak tahu diluncurkan lagi enggak, karna OPD terkait yang tahu,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Pandeglang, Asep Rahmat, Jumat (12/1).
Menurut Asep, puluhan paket yang gagal terlaksana itu didominasi oleh pembangunan infrastruktur di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud).
“Paling banyak yang gagal itu di Dindikbud. Tetapi di DPUPR juga ada. Rata-rata yang batal itu infrastruktur. Alasan batalnya karena tidak memenuhi syarat, ada nomor rekening yang salah, dan ada pula yang tidak cukup waktu,” urai Asep.
Menurut Asep, untuk mempercepat pelaksanaan lelang proyek untuk tahun ini, maka prosesnya akan dilaksanakan pada bulan Februari mendatang.
“Kalau sesuai dengan surat edaran bupati, mulai dari minggu kedua Februari 2018 akan dilelangkan. Namun untuk perencanaan kontruksi yang sudah ada, kami nanti akan cek ulang,” jelasnya.
Asep meyakini percepatan lelang proyek di Pandeglang kali ini akan terlaksana dengan baik, lantaran kelompok kerja (Pokja) ULP sudah menjadi pegawai definitif di ULP.
“Kami akan lebih leluasa lagi, karena pokjanya sudah tidak terbagi dua kerjaanya. Kalau tahun kemarin, mereka masih dua kaki, pagi di OPD yang menaungi, siangnya bar uke ULP,” tutupnya. (Red-02).