PC NU Kota Serang : Umat Islam Sedang Disudutkan dan Diadu Domba.

KH. Matin Syarkowi, Ketua Pengcab NU Kota Serang di dampingi perwakilan ormas Islam seKota Serang, dalam jumpa pers, Senin sore (13/6).

SERANG, BantenHeadline.com –Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ( Pencab NU) Kota Serang menilai, pemberitaan soal razia warung makan yang membuka dagangan pada siang hari di bulan puasa oleh Pol PP di Kota Serang beberapa hari lalu, telah dipelintir bahkan di-politisasi oleh sekelompok orang yang mempunyai tujuan ingin menyudutkan dan memecah belah umat Islam di Banten.

Mereka sengaja memutar balikkan fakta tentang makna toleransi beragama, khususnya tentang cara menghargai umat muslim yang  sedang berpuasa pada bulan suci Ramadhan.

“Kami tersinggung.. Sekelompok orang itu malah menggiring pemahaman masyarakat untuk memutar balikkan anggapan, bahwa orang yang sedang berpuasalah yang harus menghargai mereka yang tidak berpuasa,” tegas Kiyai Haji Matin Syarkowi, Ketua Pengcab NU Kota Serang di dampingi perwakilan ormas Islam seKota Serang, dalam jumpa pers, Senin sore (13/6).

Matin Syarkowi mencontohkan pelaksanaan hari raya Nyepi di Bali, dimana semua orang termasuk turis harus menghargai pelaksanaan Nyepi, dengan tidak melakukan aktifitas yang mengganggu adat dan budaya setempat, termasuk penutupan aktifitas Banda Udara.

“Kami juga punya adat dan budaya saat bulan suci Ramadhan, salah satunya menunda operasional rumah makan hanya pada siang hari, kalau malam, ya silahkan.., Lantas kenapa mereka mempermasalahkan budaya kami..?”, paparnya lagi.

“Si Ibu itu juga (Saeni, pemilik warung makan), dia tidak mungkin kalau tidak tahu bahwa ada Surat Edaran Walikota yang direkomendasikan MUI. Surat Edaran seperti itu sudah berjalan bertahun-tahun setiap bulan Ramadhan. Jadi kami menilai Ibu Saeni sengaja tidak menghargai bulan suci Ramadhan,” tegas Matin. (Red – 05).

 

Exit mobile version