PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Guna memastikan proyek pembangunan di Pandeglang sesuai spesifikasi, Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban melakukan peninjauan langsung terhadap sejumlah pekerjaan jalan di Pandeglang, Selasa (29/8). Sedikitinya dua titik ruas jalan menjadi target peninjauan kali ini. Pertama, Wabup melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke proyek betonisasi di Kampung Cipacung, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari.
Setelah itu, Tanto langsung meluncur ke Kampung Kadubale, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar. Di kampung ini, Tanto berjalan sejauh lebih dari 2 kilometer, untuk melihat langsung hasil pengerjaan hotmix yang menghubungkan Kadubale-Kadu Ranggem.
Menurut Tanto, peninjauan itu merupakan upaya pengawasan pemerintah terhadap proyek pembangunan jalan. Mengingat kondisi tanah di Pandeglang tergolong labil, sehingga perlu dilakukan pengawasan. Hal itu pula untuk mengantisipasi adanya pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
“Kegiatan ini monitoring evaluasi terhadap kegiatan infrastruktur khususnya ruas jalan, betonisasi, dan hotmix. Tujuan kami dalam rangka pengawasan dan input masukan. Kondisi tanah kita kan tergolong labil, jadi perlu diawasi betul,” katanya usai monitoring.
Dari hasil monitoring itu, Tanto menemukan adanya beberapa titik pengerjaan yang perlu diperbaiki. Akan tetapi ia menilai, kondisi itu tidak tergolong parah dan sudah disampaikan langsung ke pihak ketiga agar segera diperbaiki.
“Setelah kami lihat kondisi jalan beton Cipacung-Pakuhaji, sebagian besar lumayan baik, hanya ada beberapa yang minor dan perlu perbaikan seperti jalan kurang padat, namun sudah kami sampaikan ke pihak ketiga. Kemudian jalan di Kadubale juga sama. Yang terpenting bagi kami volume nya jangan sampai fiktif, seperti ketebalan dan volume dikurangi,” jelasnya.
Namun secara keseluruhan nanti hasilnya bisa dilihat langsung setelah tujuh hari. Ini kan masih dalam proses pembangunan, belum selesai dan serah terima. Maka kerusakan yang ditemukan harus segera diperbaiki. Nanti juga kan ada masa pemeliharaan sehingga hasilnya maksimal,” sambung politisi Golkar itu.
Ia pun mengingatkan kepada pengusaha agar mengerjakan pembangunan sesuai dengan spesifikasi. Jika sampai selesai pengerjaan ditemukan hasil yang mengecewakan, maka Pemkab akan menunda pembayaran sampai diperbaiki sesuai perencanaan.
“Jika ada pekerjaan yang ditemuakan tidak sesuai maka kami akan menunda pembayarannya sampai diperbaiki sesuai spesifikasi,” ancamnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang, Anwari Husnira menyebutkan bahwa sejauh ini progres pembangunan jalan di Pandeglang sudah mencapai 40 persen. Ia pun optimis pada bulan Oktober mendatang, proses pengerjaan jalan sudah selesai.
“InsyaAllah antara September Oktober sudah selesai 100 persen kecuali yang baru selesai lelang. Sekarang progres sudah hampir 30-40 persen. Kalau yang lelang diawal Mei bisa selesai sekarang-sekarang,” ujarnya.
Saat ini tinggal 13 ruas jalan yang belum dilakukan, lantaran baru diselesai melalui tahap lelang. Adapun pada tahun ini, DPUPR membangun sekitar 70 km jalan dari 700 km jalan di Pandeglang yang butuh pembangunan.
“Tahun ini ada sekitar 190 ruas jalan yang dikerjakan, sekarang tinggal 13 yang menunggu proses lelang. Tahun ini kami bangun sekitar 70 Km dari total 700 km jalan di pandeglamg yang butuh pembangunan,” terang Anwari. (Red-02)