Musim Banjir, Stok Pupuk di Pandeglang Hanya Sampai Akhir 2016

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Pandeglang, Natsir, di ruang kerjanya. (08/12).

PANDEGLANG, BantenHeadline.com – Menyikapi musim hujan yang berimbas pada bencana banjir di sejumlah daerah di Indonesia, hingga memicu tersendatnya pasokan kebutuhan masyarakat. Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memastikan, bahwa kesediaan pupuk bersubsidi bagi petani masih bisa bertahan hingga akhir tahun 2016.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Pandeglang, Natsir menjelaskan, pihaknya akan mengajukan penambahan alokasi pasokan pupuk bersubsidi dari pasokan sebelumnya.

Seperti pupuk Urea dari sebelumnya 20.580 ton, ditambah menjadi 21.276 ton, jenis SP-36 dari 8.072 ton menjadi 9.101 ton, pupuk ZA dari 337 ton menjadi 480 ton, dan pupuk NPK dari 7.898 ton menjadi 9.298 ton. Hanya pupuk Organik yang dikurangi dari 2.219 ton menjadi 1.853 ton, karena hasil kajian beberapa tahun sebelumnya penggunaanya terbilang rendah.

“Kalau kita lihat, realisasi pupuk Urea sudah 18.610 ton, Organik 1.249 ton, ZA 462 ton, SP-36 posisi sekarang sudah direalisasikan 8.697 ton, dan NPK sudah direalisasi sebesar 8.562 ton,” beber Natsir saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (09/12).

Natsir juga menjelaskan, berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 60 Tahun 2015 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2016, disebutkan bahwa Harga HET pupuk bersubsidi bagi pupuk Urea Rp 1.800 per kilogram, SP-36 senilai Rp 2.000, ZA Rp 1.400, NPK Rp 2.300, dan Organik Rp 500 per kilogram.

“Harga Eceran Tertinggi itu berkisar Rp 500 sampai Rp 2.300 per kilogram. Bahkan kita juga telah membentuk petugas Verval (Verifikasi dan Validasi) tingkat kecamatan, yang selalu meninjau ke setiap wilayah guna mengantisipasi penyimpangan pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Sementara ini wilayah pertanian yang paling banyak menyerap pupuk bersubsidi, diantaranya Kecamatan Cukeusik, Cimanggu, Panimbang, Patia dan Sobang,” terangnya. (Red – 02).

Exit mobile version